Park Jihye beranjak dari atas kursi. Terbangun setelah lima jam lamanya tertidur di atas kursi dengan tangan dan kepala berada di brankar yang ditiduri oleh Jeon Jungkook.
Mengeluarkan ponselnya dari dalam tas, Jihye kemudian melihat banyak sekali panggilan dari Chloe, juga pesan yang anak itu kirimkan untuknya.
[Chloe: Mommy di mana? Kenapa tidak mengangkat telepon? Sudah bertemu dengan daddy, ya? Segera hubungi Chloe!]
Jihye tersenyum. Wanita itu segera menelepon nomor Chloe sembari melepas mantelnya. Manik kembarnya menatap Jungkook yang masih terbaring lemah.
Beberapa waktu lalu, Jihye sempat terbangun karena Jungkook sudah sadar. Tapi hanya beberapa menit sebelum pria itu kembali tertidur. Mungkin Jungkook membutuhkan banyak waktu untuk istirahat.
"Halo, Mom ..."
Jihye mengembuskan napas dalam. "Chloe, Mommy sedang ada di rumah sakit. Menemani daddy-mu. Chloe lebih baik tetap di sana, oke? Jangan pergi ke mana pun tanpa Mommy."
"Baiklah. But ... I miss you." Jihye terkekeh gemas. "Rindu daddy juga, sih. Daddy baik-baik saja 'kan, Mom? Apa yang terjadi? Kenapa daddy bisa dibawa ke rumah sakit?"
Sejenak memijat tengkuk, Jihye segera menjawab dengan tangan kanan mengusap puncak kepala Jungkook. "Daddy baik-baik saja. Daddy sudah selesai dioperasi karena terkena tembakan."
"Oh ..."
Jihye mengernyit. "Oh?" tanyanya mengulangi.
"Hm. Ada apa, Mom?" Jihye menghela napas panjang dan segera mengembuskannya. Mungkin hal seperti ini sudah menjadi hal yang biasa bagi Chloe sehingga anak itu bereaksi kelewat santai.
"Chloe tidak panik?" Jihye kembali memastikan.
"Tidak. Daddy hebat, kok. Daddy pasti bisa mengatasinya," jawab anak itu. Sudah Jihye duga, Chloe pasti bersikap biasa saja karena sudah terbiasa mendapati ayahnya seperti ini. "Mom ..."
Jihye berdeham. "Iya, Sayang. Kalau begitu, Ji Mom akan menghubungimu lagi setelah ini. Sudah sarapan, 'kan?"
"Sudah."
"Sudah mandi? Jangan merepotkan teman Sora Eonni."
"Iya, sudah mandi juga. Chloe tidak merepotkan. Hanya saja, Chloe meminta Sora Eonni untuk membelikan makan siang."
Mendengus pelan, Jihye refleks menganggukkan kepala. "Baiklah, tidak masalah. Ji Mom akan segera kembali, Chloe."
Sambungan telepon kemudian terputus. Jihye mengecup kening Jungkook sebelum berjalan menuju toilet yang ada di dalam ruangan. Wanita itu perlu membersihkan diri sebelum kembali menjaga Jungkook hingga pria itu terbangun dan membutuhkan banyak pertolongan.
Saat wanita itu sedang membersihkan wajahnya, ia mendengar suara seruan Jungkook dari luar yang sedang memanggilnya. Dengan gesit wanita itu keluar dari toilet, meraih tisu untuk mengeringkan wajahnya, lalu menghampiri Jungkook yang telah tersadar sepenuhnya.
"Hai!" sapa Jihye dengan senyum merekah. "Butuh sesuatu? Jangan duduk dulu. Tetaplah seperti ini. Kau harus minum."
Jihye meraih botol air minera dan buru-buru membukanya. Membantu Jungkook untuk meneguk air tersebut hingga tersisa setengahnya.
"Sakit sekali, ya?" tanya Jihye dengan menunjukkan ekspresi khawatirnya.
Jungkook menggeleng. Pria itu mengusap pipi Jihye, mendorong tengkuk wanita itu mengarah padanya, kemudian mengecup bibir sang wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Came into My Life ✓
Fanfiction[COMPLETED] Pada siang di musim panas, seorang pria berusia tiga puluh delapan mendadak datang membawa anaknya yang masih duduk di bangku awal SMA. Namanya Jeon Jungkook. Park Jihye mengingat bagaimana kepala dari pria jangkung itu yang berdarah, s...