WHEN YOU COME BACK TO ME
.
.
."Mom, I have to go. Bye!" Chloe meninggalkan satu kecupan di pipi Jihye sebelum melambaikan tangan dan pergi meninggalkan rumah dijemput oleh So Hajoon, kekasih Chloe.
Setelah itu, Jihye segera meninggalkan lantai dapur dan membawa mangkok berisi makanan untuk makan siang Gukie. Gukie sedang sangat menyukai ayam goreng tepung. Akan tetapi, karena mengkhawatirkan tidak adanya nutrisi tambahan, Jihye juga memberikan berbagai macam sayuran untuk sang putra makan.
"Makan dulu. Duduk di sini. Mommy akan kembali dua menit lagi. Mommy harus ke atas untuk mengambil ponsel."
Gukie yang dasarnya memang selalu menurut apapun perintah ibu dan kakaknya, lekas mengangguk kepalanya dengan patuh.
"Iya, Mommy ..."
Cukup beruntung, sih. Gukie tidak pernah membuat ibu dan kakaknya kerepotan dalam menjaga Gukie. Anak itu benar-benar baik, selalu mengerti keadaan, dan selalu merapikan kekacauan yang ia perbuat. Seolah sudah tahu apa yang harus anak itu lakukan atas apa yang diperbuat.
Jihye berlari menuju lantai dua dan masuk ke dalam kamarnya untuk meraih ponsel. Akan tetapi, ia melihat kamar tidurnya yang berantakan dan baru mengingat bahwa kemarin Chloe tidur bersama dengannya dan juga Gukie sehingga Chloe mungkin lupa merapikan kasur.
Jihye dengan cepat merapikan seprai dan selimut yang berantakan. Setelah selesai dengan area ranjang, Jihye kini mengantongi ponselnya dan buru-buru berjalan keluar dari kamar. Menuruni anak tangga dengan santai. Lalu tubuhnya mendadak membeku manakala ia melihat Gukie sedang berada di atas pangkuan seseorang.
"D-Daddy ..."
Tubuhnya bahkan jatuh ke atas lantai. Air matanya turun begitu saja tanpa memikirkan Gukie yang bingung atau entah takut dengan reaksi yang ibunya berikan.
Jungkook mengecup pipi sang putra. Pria itu segera melangkah mendekat pada Jihye, lantas menarik tubuh sang wanita untuk ia peluk dengan sangat erat.
Awalnya Jihye berpikir bahwa apa yang ia lihat hanyalah mimpi belaka. Akan tetapi, merasakan pelukan hangat dari Jungkook, membuat Jihye semakin lemas karena tahu Jungkook di hadapannya adalah asli. Nyata.
Sudah berapa bulan mereka tidak bertemu setelah pertemuan tidak disengaja di salah satu restoran yang ada di Amerika Serikat waktu itu. Padahal waktu itu, Jungkook menghindar, lari dari Jihye tanpa mengucapkan sepatah kata pun dari bilah bibirnya.
Lalu setelahnya, Jihye mendapatkan panggilan suara dari Jungkook meskipun hanya sekadar suara singkat, "Hallo, Mommy. I miss you. Tunggu aku. Aku akan kembali. Aku tidak pernah pergi."
Hanya melalui itu, Jihye bisa melepas rindu setelah dua tahun Jungkook hilang tanpa kabar. Jihye dan Chloe pikir bahkan Jungkook sudah gugur dalam tugasnya. Tapi Jihye juga sedikit kurang yakin dengan pemikirannya. Tidak mungkin Jungkook kalah setelah pria itu menjanjikan kemenangan pada sang istri dan juga anaknya.
Setelah lama menghilang, tidak ada kabar apapun, bahkan Jihye tidak mengetahui kondisi pria itu, kini Jungkook tiba-tiba saja muncul. Duduk di atas sofa, memindahkan Gukie ke atas pangkuannya, lalu sekarang memeluk tubuh sang istri yang sudah lama tidak ia sentuh sama sekali.
"Kau sangat jahat ..."
"Maafkan aku, Jiy. Aku benar-benar minta maaf," bisik Jungkook. Pria itu mendengar suara isak tangis Jihye di dalam pelukannya yang erat. Lalu setelahnya, Jungkook menyusul untuk ikut menangis karena tak kuasa menahan seluruh air mata yang ia simpan selama ini. "Aku merindukanmu, Mom. Merindukan anak-anak kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Came into My Life ✓
Fanfiction[COMPLETED] Pada siang di musim panas, seorang pria berusia tiga puluh delapan mendadak datang membawa anaknya yang masih duduk di bangku awal SMA. Namanya Jeon Jungkook. Park Jihye mengingat bagaimana kepala dari pria jangkung itu yang berdarah, s...