NASIB DI AKHIRAT BELUM ADA JAMINAN
==================================
اللهم صل وسلم وبارك علي سيدنا محمد وعلي اله عدد كمال الله وكما يليق بكمالهSaat ini, setiap saat, setiap waktu, mungkin ada saja yang membuat hati kita risau, gusar, atau ”galau” dengan kehidupan kita di dunia ini. Entah harga barang-barang kebutuhan pokok yang mahal, entah biaya masuk sekolah, entah tarif listrik dan BBM yang terus mengalami kenaikan, dan apa saja yang membuat hati kita khawatir dengan jatah rizki kita. Uang yang seolah-olah semakin tidak ada nilainya, penghasilan yang stagnan, dan seterusnya.
Bisa jadi kita merasa, kita-lah yang hidupnya paling susah di dunia ini…
Padahal kenyataannya, di sana lebih banyak lagi orang yang kehidupannya lebih susah dari kehidupan kita…
Sebagian kita para suami, selalu risau. ”Dari mana aku akan mendapatkan rizki untuk menghidupi diri dan keluargaku besok? Bagaimana aku nanti bisa mencari penghidupan?”
Apakah “Rizki” itu?
Salafunas sholeh rahimahullah menjelaskan: “Rizki adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia. Rizki itu ada dua macam, yaitu Rizki yang bermanfaat untuk badan dan Rizki yang bermanfaat untuk agama. Rizki yang bermanfaat untuk badan seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, kendaraan dan yang sejenisnya. Adapun rizki yang bermanfaat untuk agama, yaitu ilmu dan iman.”
Banyak di antara kita yang risau dengan rizki jenis pertama. Kita risau ketika penghasilan sangat tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan. Yang kita pikirkan setiap saat dan setiap waktu adalah bagaimana kita bisa memiliki penghasilan tambahan?
Sebaliknya, kita justru tidak pernah risau dengan Rizki jenis ke dua. Ketika hati kita kosong dari ilmu agama, kita santai-santai saja. Ketika iman kita nge-drop (turun drastis), tidak ada sama sekali kekhawatiran di dalam dada. Ketika amal ketaatan kita sedikit, kita cuek saja. Ketika kita semakin terbuai dengan maksiat, semuanya terasa happy-happy saja. Seolah-olah semuanya baik-baik saja, padahal bisa jadi iman kita sedang berada di pinggir jurang.
Semoga kita terselamatkan dari yang demikian ini …
Selain itu, Rizki selalu kita identikkkan dengan uang, uang, dan uang…
Padahal, kesehatan adalah Rizki…
Bisa bernapas adalah Rizki…
dan demikian seterusnya untuk nikmat-nikmat yang lain. Allah ﷻ telah menetapkan Rizki atas setiap diri kita. Jika memang yang menjadi kegelisahan kita adalah Rizki jenis pertama, yaitu Rizki yang bermanfaat untuk badan, maka perlu kita ketahui bahwa Allah-lah yang akan memberikan Rizki itu semuanya kepada kita.
Salafunas sholehrahimahullah juga menjelaskan bahwa dalil yang menunjukkan bahwa Allah-lah yang memberikan Rizki kepada kita itu sangat banyak, baik dalil dari Al-Qur’an, hadits, maupun akal.Di antara dalil Al-Qur’an yang menunjukkan hal ini adalah firman Allah ﷻ
إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
“Sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Maha Pemberi Rizki, Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Adz-Dzariyat [51]: 58).
Allah ﷻ juga berfirman,
قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ
“Katakanlah ‘Siapakah yang memberi rizki kepadamu dari langit dan dari bumi?’ Katakanlah ‘Allah’.” (QS. Saba’ [34]: 24).
Di ayat yang lain lagi Allah ﷻ berfirman,
قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَمَّنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَمَنْ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ فَقُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ
“Katakanlah, Siapakah yang memberi rizki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan? Maka mereka semuanya akan menjawab, ‘Allah’.” (QS. Yunus [10]: 31).
Sedangkan di antara dalil dari Hadits adalah sabda Rasulullah ﷺ,
ثُمَّ يُرْسَلُ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِىٌّ أَوْ سَعِيدٌ
“Kemudian diutuslah Malaikat kepadanya (janin, pent.). Malaikat itu meniupkan ruh kepadanya dan diperintahkan untuk menuliskan empat kalimat (ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah baginya), yaitu: (1) Rizki, (2) ajal, (3) amal perbuatan dan (4) (apakah nantinya dia termasuk) orang yang celaka (masuk neraka) atau orang yang berbahagia (masuk surga).” (HR. Muslim no. 6893).
Ketika yang menjamin rizki kita adalah Dzat Yang Maha kaya, mengapa kita masih sangat khawatir?
Semoga Allah memudahkan urusan dunia dan akhirat kita,
يا رب بالمصطفي بلغ مقاصدنا واغفر لنا ما مضي يا واسع الكرم
امين يا رب العالمين
KAMU SEDANG MEMBACA
Islamic book
RandomJangan tertipu dengan postinganku. Karena sesungguhnya aku tidak lebih baik dari apa yang kamu pikirkan, dan aku tidak lebih buruk dari apa yang kamu bayangkan. #NOTE: Semua info bersumber dari internet dan via grup dan sudah meminta izin. Follow In...