Cerita dibalik selembar cadarAda yang ngumpet-ngumpet pas kajian di pakai, begitu sampai rumah di lepas.
Ada yang setiap keluar rumah di ejek dan di hina dipandang dengan tatapan seolah-olah ia makhluk asing dari planet lain.
Atau lebih kejamnya lagi di sebut teroris.
Ada yang bilang bercadar hanya untuk menutupi wajahnya yang buruk atau cacat.
Ada yang butuh waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan izin orang tua agar di izinkan bercadar.
Ada yang sampai cadarnya di buang dan di bakar oleh orang tua yang belum paham tentang cadar.
Ada yang hanya bisa memandang dengan tatapan iri ketika saudari-saudarinya lewat di depannya dengan wajah yang tertutup rapat (bercadar).
Ada yang terpaksa memendam keinginan mulia itu dan terus berharap ia mengenakannya sebelum kelak Allah memanggilnya.
Banyak cerita di balik selembar kain penutup wajah itu, ada yang mulus ada juga yang penuh lika-liku, tak jarang pengorbanan dan air mata menghiasa perjalanannya.
Wanita-wanita tangguh yang darinya aku mengambil ibrah, kegigihan mereka mempertahankan niqabnya itulah yang membuatku bersemangat untuk mengikuti jejak mereka.
Sungguh aku malu dengan mereka yang karena niqabnya mereka di uji, di tentang dan di musuhi namun tetap tegar berdiri.
Karena di hari ini, menegakkan sunnah seperti menggenggam bara api.
Panas, tapi harus tetap di genggam agar tidak tergelincir dalam kesesatan setelah hidayah itu datang menyapa
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
KAMU SEDANG MEMBACA
Islamic book
RandomJangan tertipu dengan postinganku. Karena sesungguhnya aku tidak lebih baik dari apa yang kamu pikirkan, dan aku tidak lebih buruk dari apa yang kamu bayangkan. #NOTE: Semua info bersumber dari internet dan via grup dan sudah meminta izin. Follow In...