Orang Shalat Isya Sendirian, Apakah Bacaannya Dikeraskan?
Jika kita melaksanakan shalat maghrib maupun isya sendirian, apakah dianjurkan untuk mengeraskan bacaan?
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Nabi shallallahu alaihi wa sallam membaca al-fatihah dan surat setelahnya dengan keras pada dua rakaat pertama shalat maghrib, dua rakaat pertama shalat isya, dan shalat subuh. Dan ini berdasarkan riwayat secara turun-temurun dari generasi ke generasi, sebagaimana keterangan an-Nawawi dalam al-Majmu’ (3/389).
Demikian pula, dianjurkan bagi imam mengeraskan bacaan ketika shalat jumat, shalat id, istisqa, dan shalat gerhana. (HR. Bukhari).
Sehingga anjuran ini berlaku bagi umatnya, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِى أُصَلِّى
“Lakukanlah shalat sebagaimana kalian melihatku shalat.” (HR. Bukhari 631 dan yang lainnya).
Bagaimana jika shalat sendirian?
Dr. Abdul Karim Zaidan mengatakan,
ويجهر بقراءته في الركعتين الأوليين من المغرب والعشاء وفي فريضة الصبح ، ويسر في الركعة الثالثة من المغرب وفي الركعتين الأخيرتين من صلاة العشاء ، وهذا الإسرار والجهر في القراءة في موضعه مستحب في حق المنفرد عند الإمام الشافعي وغيره ، وقال الحنابلة : للمنفرد الخيار في الجهر في موضعه ، فإن شاء جهر وإن شاء خافت
Dianjurkan mengeraskan bacaan di dua rakaat pertama shalat maghrib, dua rakaat pertama shalat isya, dan shalat subuh. Dan memelankan bacaan di rakaat ketiga shalat maghrib dan dua rakaat terakhir shalat isya. Anjuran untuk mengeraskan atau memelankan bacaan ini berlaku bagi orang yang shalat sendirian menurut Imam as-Syafi’i dan yang lainnya. Sementara menurut Hambali, bagi orang yang shalat jahriyah sendirian, dia memiliki pilihan, boleh mengeraskan atau memelankan bacaan. (al-Mufashal li Ahkam al-Mar’ah, hlm. 220)
Keterangan yang semisal juga disampaikan Imam Ibnu Baz rahimahullah.
الأفضل الجهر في المغرب والعشاء والفجر، الأفضل الجهر وإن كنت وحدك كالمريض، وهكذا المرأة تقرأ جهراً في المغرب والعشاء والفجر
Yang afdhal, mengeraskan bacaan ketika shalat maghrib, isya dan subuh. Yang afdhal dikeraskan, meskipun anda shalat sendirian, seperti orang yang sedang sakit. Demikian pula wanita, dia bisa membaca dengan keras untuk shalat maghrib, isya dan subuh.
Demikian, Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits
KAMU SEDANG MEMBACA
Islamic book
LosoweJangan tertipu dengan postinganku. Karena sesungguhnya aku tidak lebih baik dari apa yang kamu pikirkan, dan aku tidak lebih buruk dari apa yang kamu bayangkan. #NOTE: Semua info bersumber dari internet dan via grup dan sudah meminta izin. Follow In...