40 ✓

7.6K 446 12
                                    

16.00

4 jam mereka memakai Lisha sampai sang empunya kembali pingsan.

"Bangun" sentak Nathan.

Namanya juga pingsan mau dipanggil kek gimana pun ya gak bangun dan itu membuat emosi Nathan memuncak.

Perlahan namun pasti Nathan mulai mengukir kata-kata di dahi dan pipi Lisha.

"Aw shh" ringis Lisha sudah kembali sadar karena merasa perih di area wajahnya.

'Pelakor'

'Lishanjing'

'Pecundang'

Kata-kata yang ditulis oleh Nathan dengan pelan-pelan agar rasa sakit nya semakin mendalam.

"Lepasin as* perih" rintihan Lisha yang tak dihiraukan oleh Nathan.

"Oh ini mulut yang digunain untuk memfitnah sama ngehasut orang ya" ucap Nathan yang sudah kek psikopat.

"Punya mulut tuh buat makan bukan buat kejahatan" ucap Nathan lalu mengambil jarum dan benang.

Nathan mencekeram dagu Lisha dengan kuat lalu menancapkan jarum benang itu dan mulai menjahit nya.

"EMHH LEP-PASIN" teriak Lisha dengan susah payah karena mulut nya sudah terjahit setengah.

"Anak siapa sih lo bangsat banget" ucap Nathan.

"Oh jangan-jangan lo anak setan ya hahahaha" ucap Nathan lalu tertawa dengan puas.

"Emphh" Lisha berusaha berbicara namun tidak bisa mulutnya sudah rapat dengan jahitan.

Darah mengalir dari kening ke mata sampai dagu.

"Mata lo bagus deh kalo dijual bisa untung banyak gue" ucap Nathan sambil memegang mata Lisha.

Jleb

Pisau itu menancap di mata kanan Lisha setelah itu Nathan tak membiarkan begitu saja dia bermain di mata Lisha lalu mencongkel nya.

"Jari lo lentik ya" pujian Nathan yang membuat Lisha was-was.

Srekk

5 jari Lisha putus siapa lagi pelakunya kalo bukan Jonathan Addison.

Srekk

Nathan menggores dan membedah dada Lisha sampai terlihat organ dalam nya.

"Hm harga ginjal sama jantung mahal juga lumayan kalo dijual buat yang LEBIH MEMBUTUHKAN" ucap Jo dan kata terakhir nya menggunakan nada tinggi atau membentak.

Srekk
Srekk

"Ini hati gak ada gunanya, busuk tapi gue gak mau mubadzir ini biar dimakan harimau peliharaan gue" ucap Jo lalu kembali menjelajahi organ dalam tubuh Lisha, Lisha sudah diambang kesadaran antara kematian dan kematian.

"Satu kata untuk gue" ucap Nathan sambil menggoresi tubuh Lisha dengan pisau kesayangannya.

"Emmh jahat" ucap Lisha walau tak terlalu jelas tapi Nathan bisa mendengar nya.

"Waw terimakasih pujiannya, selamat menikmati mati, selamat untuk siksaan selanjutnya di neraka hahahaha" ucap Jo dengan tawa menggelegar di seluruh ruangan.

Jleb

Jantung Lisha di tusuk oleh Nathan dan nadi nya di putus satu persatu.

"Mission complete" ucap Nathan dengan sentuhan terakhir memenggal kepala Lisha.

"JACK" panggil Nathan.

"Iya tuan" ucap Jack orang kepercayaan Jonathan Addison.

"Bereskan ini semua, kasih ke si kucing mayat ini dia pasti senang" perintah Nathan.

Dosen kasmaran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang