9 ✓

8.6K 595 6
                                    

'Tidak ada yang namanya mantan papa'

-Papa Keinandart

Lea berdiri di balkon kamarnya sambil melamun memikirkan kejadian-kejadian yang membuat hatinya sakit.

Ting
Suara notifikasi dari handphone Lea.

+62•••••••••••
|Papa kangen nak

Deg

"Papa" ucap Lea dengan lirih lalu perlahan air matanya turun membasahi pipi nya.

"LEA TIDAK ADA DI RUMAH PERGI SANA KAMU" teriak Mama dari lantai bawah.

Lea yang mendengar suara gaduh itu segera berlari menuju lantai bawah menggunakan anak tangga.

Deg

"Papa" ucap Lea dengan lirih.

"Masuk Le" perintah Mama.

"Sini Le" ucap Papa sambil merentangkan kedua tangannya.

"Gak, masuk kamar dan kunci pintunya" ucap Mama sambil memegang tangan Lea.

"Lea kangen papa hiks" ucap Lea yang langsung memeluk papanya sambil menangis.

"Papa juga kangen Lea, ikut papa yuk" ucap Papa.

"Apa-apaan Lea itu anak aku dan sampai kapan pun harus ikut aku bukan seorang baj**gan seperti mu" ucap Mama sambil menarik Lea agar melepaskan pelukannya.

"Gak ada yang namanya mantan papa, Lea tetap anakku dan aku tetap papanya" bantahan dari Papa Ken lalu menyuntikkan sesuatu ke lengan Lea sampai akhirnya Lea tak sadarkan diri.

Plakk

"KAMU APAIN ANAKKU HAH" ucap Mama dengan amarah yang sudah di ubun-ubun.

Diseberang sana tepatnya di mansion Dita, mereka mendengar keributan di mansion Lea pun segera menghampiri nya.

Srekk

Suara jambakan dari Papa Ken pada Mama.

Bugh

"Jangan kasar bro sama perempuan" ucap Papa Fian sesudah meninju wajah Papa Ken.

"Siapa anda? Ini urusan keluarga saya jadi jangan ikut campur" ucap Papa Ken sambil mengusap darah segar yang mengalir di sudut bibirnya.

"Lea itu ponakan saya jadi saya berhak ikut campur" ucap Papa Fian.

Lea yang tak sadarkan diri kini sudah direbahkan di sofa.

Bugh
Bugh
Bugh

Mereka saling memukul dan membalas pukulan.

"BERHENTI" teriak dari Mama Rea.

"Pergi dari sini dan jangan pernah datang lagi" ucap Mama sambil mendorong Papa Ken.

"Aku akan datang kembali sampai Lea bisa tinggal bersama ku" ucap Papa Ken lalu masuk ke dalam mobilnya dan pergi entah kemana.

"Makasih kak Fian udah nolongin, kotak obat nya ada di samping tv kamu obatin suami mu, aku mau ke dapur bikin teh dulu" ucap Mama Rea lalu menuju dapur

"Sakit gak?" tanya Mama Rita.

"Sakitlah masa enggak" jawab Papa Fian dengan nada ngegas.

"Sini tak obatin" ucap Mama lalu mengambil kotak obat dan mulai mengobati wajah Papa Fian.

"Awsh genah-genah lah perih kilo" ucap Papa Fian sambil meringis

Translate : awsh pelan-pelan lah perih ini loh

"Bodoamat" jawab Mama Rita.

"Nih diminum dulu" ucap Mama yang datang dengan membawa 4 gelas teh hangat.

"Lea kenapa dek?" tanya Mama Rita.

"Gak tau tadi di suntikin sesuatu sama dia" ucap Mama dengan raut khawatir.

"Mungkin obat bius tante" tebak Dita.

"Kasih minyak kayu putih atau semacam nya gitu biar cepet sadar" usulan dari Papa Fian.

Setelah itu Mama pergi mengambil minyak kayu putih dan mengoleskan pada kepala dan dekat hidung Lea.

Beberapa menit kemudian

"Engh" suara lenguhan Lea seraya membuka matanya perlahan.

"Udah sadar ya, ada yang sakit gak?" tanya Mama Rea.

"Em kepala Lea pusing" ucap Lea.

"Dek udah malem e kita pulang dulu ya, cepet sembuh Lea" ucap Mama Rita.

"Iya makasih banyak loh" ucap Mama Rea dan diangguki oleh Mama Rita setelah itu mereka pulang.

Lea yang melihat wajah Dita pun kembali merasa sedih.

"Lea dengerin Mama, jangan pernah mau ikut Papa mu, kamu lupa gimana perlakuan nya dulu sama kamu dan Mama? bahkan tadi kamu gak sadarkan diri karena Papa mu, Mama mohon kamu nurut Mama Le" ucap Mama.

"Maafin Lea Ma" ucap Lea sambil menangis kembali.

"Hari ini adalah hari paling menyedihkan di hidupku" batin Lea.

"Iya Mama maafin, sekarang kamu makan dulu ya biar gak sakit" ucap Mama dan diangguki oleh Lea.

Mama menuju dapur untuk mengambilkan Lea makanan.

"Ini habisin ya" ucap Mama sambil memberikan sepiring nasi beserta lauk-pauk nya.

"Jangan dipikirin kejadian tadi habis ini kamu tidur ya" ucap Mama sambil mengusap rambut Lea.

"Tidur sama Mama boleh?" ucap Lea.

"Boleh" jawab Mama yang membuat Lea tersenyum.

Setelah makan

-Di kamar

"Good night Mama" ucap Lea lalu menutup matanya.

"Night too" ucap Mama lalu tidur di sebelah Lea.

"Mama bangga Le punya anak seperti kamu yang kuat dan tidak menuntut apapun dari Mama, maafin Mama yang gak berhasil mempertahankan pernikahan Mama sampai-sampai kamu tidak memiliki Papa lagi" gumam Mama sambil mengelus rambut Lea.

____

Vote ya
Komen ya

Dosen kasmaran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang