6 ✓

10.2K 689 32
                                    

'Lepaskan timbang kelaran'

-Jonathan

"Suhu tubuh Lea naik lagi, bahkan maagnya juga kambuh, dia terlalu banyak pikiran, jangan biarkan dia banyak pikiran karena mental Lea itu lemah jadi kalau dia tersakiti atau disakiti kondisi tubuh nya langsung down" ucap dokter tersebut.

"Ini saya kasih obat dan jangan lupa diminum setelah makan" ucap dokter itu dan menyerahkan obat pada Mama.

"Terimakasih dok" ucap Mama.

"Sama-sama saya pamit dulu" ucap dokter itu lalu keluar dan menuju rumah sakit tempat nya kerja.

15 menit kemudian

"M-mama" ucap Lea dengan lirih.

"Alhamdulillah udah sadar ini di minum dulu" ucap Mama sambil membantu Lea bersandar pada dinding kasur dan memegangi gelas nya.

"Mama" panggil Lea sambil berkaca-kaca.

"Eh kenapa nangis?" ucap Mama lalu memeluk putri semata wayangnya itu.

Lea pun menceritakan kejadian tadi sambil menangis.

"Nanti Mama ke rumah Dita, masa gara-gara cowok persahabatan kalian hancur" ucap Mama.

"Sekarang kamu makan dulu ya tadi Mama udah buatin kamu bubur" ucap Mama sambil menyerahkan semangkuk bubur pada Lea.

"Gak mau Ma" tolak Lea.

"Makan atau Mama gak pulang lagi kesini?" ancam Mama.

"Iya-iya Lea makan" ucap Lea dengan pasrah lalu memakan buburnya setelah itu dia juga meminum obatnya.

Setelah itu Lea mengambil hpnya karena daritadi berbunyi terus.

30 panggilan dari Jo.
20 pesan belum terbaca dari Jo.

Panggilan tersambung

"Berisik Jo" ucap Lea tanpa basa-basi.

"Lama kamu ngangkat telfonnya"

"Bah" ucap Lea.

"Kamu gak lagi nangis kan?"

"Gak" ucap Lea dengan berbohong.

"Jangan nangisin cowok yang gak jelas perasaannya"

"Iya" jawab Lea.

"Lepasin Alan Le"

"Gak bisa Jo aku sayang banget sama dia" ucap Lea sambil menahan agar tidak menangis.

"Lepaskan timbang kelaran"

"Gue bilang gue gak bisa" ucap Lea yang kini sudah menangis.

Tut

Panggilan diputus sepihak oleh Jo.

Disisi lain kini Mama sedang berada di rumah Dita.

"Kamu suka Alan?" tanya Mama tanpa basa-basi.

"Iya tante" jawab Dita dengan jujur.

"Kamu sudah tau kalau Lea suka duluan sama Alan?" Tanya Mama yang menginterogasi Dita.

"Udah tau tan" jawab Dita.

"Terus kenapa kamu seolah tidak menghargai perasaan Lea?" Tanya Mama dengan biasa namun tersirat makna sedikit marah.

"Dita tau Dita salah tapi Dita juga suka Alan, Alan pun lebih menyukai Dita daripada Lea, sebaiknya Lea yang mundur" ucap Dita dengan sedikit keras.

Dosen kasmaran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang