13. Cokelat Atsumu

6.4K 875 370
                                    

"Sayang, aku pulang ..."

Aku pun mencuci kedua tangan setelah selesai memotong sayuran, lalu bergegas menyambut suamiku yang baru saja sampai di rumah.

Ia terlihat lelah, meski begitu, bibirnya selalu melukis senyum dengan sangat manis.

"Selamat datang di rumah, Shouyou-kun!"

Suamiku memberi pelukan hangat, ia juga tak lupa mengecup kening dan kedua pipiku.

"Ayo tebak, aku membawa hadiah apa untukmu?"

"Hadiah?"

Kedua tangannya melepas pelukan, ia pun mengeluarkan sesuatu dari dalam tas dan langsung memberikannya padaku.

"Tadaa! Ini cokelat enak!"

"Waah!"

"Itu sebenarnya pemberian dari Atsumu-san, ia membagikan cokelat pada kami semua tadi. Dan karena istriku ini sangat menyukai cokelat, jadi kau bisa habiskan semuanya sendiri! Aku akan mandi dulu."

Aku refleks bersorak senang. Tanpa menunggu lama, aku pun segera duduk rapi di atas sofa untuk langsung memakan semua cokelat itu sendirian.

Dikemas menggunakan kotak berukuran sedang, hanya ada 5 butir di dalamnya. Suamiku yang melihat rasa antusiasku pun hanya menggelengkan kepala gemas sambil berlalu untuk segera membersihkan dirinya.

"Enak!" Gumamku.

Serius. Rasanya benar-benar enak sampai aku tak sadar sudah menghabiskan semuanya.

Setelah selesai menghabiskan butiran cokelat dalam waktu singkat, aku berniat untuk melanjutkan kembali acara menyiapkan menu makan malam. Namun, ketika baru saja berdiri dan berjalan dua langkah, entah mengapa aku merasa seluruh tubuhku mulai panas sampai menggeliat tidak nyaman.

Napasku memburu tak beraturan, aliran darah terasa meningkat tinggi dengan cepat, dan rasanya ... aku membutuhkan suamiku.

"Sayang, bagaimana rasa cokelatnya---huh? Apa yang terjadi?!"

Suamiku menghampiri dengan segera, ia merangkul bahu begitu hati-hati ketika menahan tubuhku yang melemah, jemarinya kini mengusap pipiku pelan.

"Sayang! Wajahmu merah sekali! Kau kena---hmmp?!"

Maaf. Entah kenapa aku merasa benar-benar tidak bisa mengendalikan diri.

Aku bahkan langsung mencium bibir suamiku dengan tak sabaran, memeluk lehernya, menarik tengkuknya untuk semakin mendekat.

Aneh. Rasanya aku kesulitan menahan hasrat karena sangat menginginkannya saat ini juga!

"S-shouyou-kun~"

"H-hei, tunggu! A-apa yang sebenarnya terjadi?!"

"Aku ... menginginkanmu~"

Suamiku refleks merona sampai ujung telinga, ia terlihat melirik kiri-kanan guna memeriksa sekitar mencari hal apa yang berhasil membuatku menjadi tak terkendali seperti ini.

Ia refleks mengerutkan keningnya serius, ketika mendapati kotak cokelat yang sudah kosong tergeletak di samping kakiku.

Kedua mata mengerjap lambat seolah sedang memproses, lalu memijit pelipisnya sambil terkekeh pelan.

"Kelakuan Atsumu-san itu memang selalu di luar akal sehat."

Suamiku kembali menatap dengan lekat ketika memperhatikanku yang bergerak semakin tidak nyaman, kedua tangannya langsung merengkuh dan menggendongku untuk membawa ke kamar.

Meski sesaat, tetapi suamiku terlihat menyeringai nakal.

"Maaf, sayang. Untuk kali ini saja aku berpihak pada Atsumu-san. Jadi, jangan membuatku berhenti sampai pagi." Suamiku berbisik seduktif.

♡♡♡

SUAMI : Hinata Shouyou ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang