Bukan Game biasa

20 8 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

Di Roll Casino teman-teman Rezza berkumpul. Rezza mengundang mereka semua sebab ingin membicarakan sesuatu.

Sudah ada Tara, Mila, Faris, Vino. Hanya saja Aldo dan Nesha tidak ada di sana. Koflik dengan Aldo belum terselesaikan hingga lulus. Sedangkan Nesha, setelah lulus Rezza tidak mendengar kabarnya lagi bahkan juga tidak punya kontaknya.

Semuanya sudah terlihat sukses dan mapan, namun semuanya belum menikah. Tara juga sekarang jadi penerus bisnis keluarganya begitu pula Mila, Faris dan Vino.

Sebenernya mereka sudah tau apa yang sedang terjadi pada Rezza selama ini dan juga tentang parfum itu.

"Hmm... guys, bisakah kalian membuat permainan untuk menjebak, dan menemukan siapa yang melempar batu... ke kaca kamar gua?" ucap Rezza tanpa basa-basi lagi.

"Oke, gue merasa lu di teror," ujar Faris.

"Apa? Hana kenal sama sepupu lu?" tanya Tara dengan serius.

"Gue jamin dia gak kenal, dan gak pernah ketemu," tutur Rezza dengan yakin.

"Eh, keknya si Damita itu deh yang ngirim parfum buat lu, dan dia pura-pura ga tau kalo lu dah nikah," timpal Mila yang menduga-duga.

"Yah, kalo itu bener si. Bakal lebih runyam, urusan kita sama cewe cantik, akwkw..." gurau Tara.

"Apa si, tolol!" Vino menoyor pelan kepala Tara.

"Heh, serius deh!" cletuk Faris.

Ya diantara mereka semua memang yang paling serius Faris. Hahah 🤣

"Alah, gua bingung dah. Kalo yang di katain Milla bener ya... berarti gua harus hati-hati," kata Rezza sembari mengaduk birnya.

"Za... kata lu, Damita Dateng tadi pagi kan? Nah, sebelum itu... jendela lu juga di lempar benda kan? sampe retak," tutur Vino menambahkan.

"Yaudah, berarti bener si Damita pelakunya, lu harus hati-hati tu. Kali aja dia sama gilanya kek si Hana," ucap Mila menambahkan.

"Yaudah, jadi gini aja. Lu ga usah khawatir, kita bakal bantu kita bikin permainan, biar bisa ngejebak pelaku aslinya," kata Faris kali ini lebih serius pada Rezza.

Kemudian mereka menyusun rencana untuk mempublikasikan pernikahan Rezza dengan Bella dengan tujuan untuk mengetahui reaksi dari Hana maupun Damita.

Dengan begitu mereka akan kumpulkan banyak bukti dan segera mengetahui pelaku sebenarnya.

█■■■■█

Pukul 05:00 sore, Rezza pulang, ia mendapati Damita yang tengah sibuk di dapur. Kemudian Rezza menghampirinya dan ingin bertanya.

Namun setelah berada di belakangnya Rezza mengurungkan niatnya kemudian berlalu ke kamar. Rezza mengetuk pintu kamarnya dengan keras namun Bella tidak segera membukakannya.

"Bella, buka... ini Rezza," panggil Rezza sedikit keras.

Ceklek....

Bella membuka knocknya dan hanya diam di sana. Ternyata Bella masih kepikiran oleh Damita yang memeluk Rezza tadi.

Reza memperhatikan wajah bella yang lesu.

"Kenapa, Bell? Sakit kah?"

Bella tidak menanggapi dan hanya terdiam. Rezza merasa ada yang aneh dengan istrinya.

Jones VS JonedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang