SELAMAT MEMBACA
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕
"Dia gak ada kabar Vin."
"Lu gak usah pikirin dia! Lu fokus aja sama kandungan lu."
"Oh ya, apa temen-temen udah tau soal gue?"
"Seantero sekolah pun, udah tau Nes!" tutur Vino agak sibuk memilih camilan di mini market.
Nesha terdiam sejenak.
"Oke, belanjanya udah selesai, biar gua aja yang ke kasir. Lu tunggu gue di mobil, ya!" ucap Vino.
Nesha membalasnya dengan senyuman tipis.
Pak supir sudah menunggu dan mulai membukakan pintu mobil untuk Nesha.
Tak berlangsung lama, Vino segera menyusul.
"Pak, kita ke rumah ya!" ujar Vino pada sopirnya.
"Kenapa akhir-akhir ini lo peduli banget sama gue?" tanya Nesha membuka pembicaraan.
"Emang biasanya gak peduli?"
"Ya... gak juga si."
"Ya udahlah, ayo turun! Karena sekarang, lu akan tinggal di rumah gue, semua barang-barang lu udah ada di sana," lanjut Vino.
"Apa? Kenapa gak bilang dulu? Gimana sama bokap, nyokap lu? Gue gak mau dianggap beban, seharusnya lu tanya dulu."
"Kalo gue tanya dulu, lu pasti gak akan mau tinggal di rumah gue," jawab Vino spontan.
"Gue gak mau nyusahin orang lain."
"Orang lain? Gue temen lo. Udahlah, ayo masuk!" paksa Vino.
Nesha menuruti apa kata Vino saat mobil telah berhenti di kediaman Vino.
Mereka mulai memasuki rumah dan nampak lah seorang wanita yang sedang menuruni tangga, melihat ke arah Vino.
Vino melambaikan tangan pada wanita itu.
"Hai, Nesha... gimana kabarnya?"
"Ba—baik, Tante," tutur Nesha sedikit gugup.
"Tante udah siapakan kamar buat kamu. Vino, antar dia!"
"Terimakasih, Tante."
"Sama-sama."
Mamanya Vino bersikap biasa-biasa saja pada Nesha.
█■■■■█
Hujan mulai turun dengan derasnya, Rezza yang saat itu di rumah merasa sangat bosan. Hari-hari menjelang ujian malah ia habiskan dengan bersantai.
Dia memang payah.
Semakin lama, Rezza merasa getaran yang ada dibenaknya makin dalam. Rezza takut tak bisa melupakan Bella.
"Gue rasa... Bella itu jodoh gue deh." Rezza membatin dengan terlentang di atas tempat tidur.
Trut...trutt..... (Hp Rezza bergetar, ada panggilan masuk)
Rezza langsung mengambil hpnya dari saku celana.
Itu adalah panggilan dari Kyla, Kyla meminta Rezza menemuinya sekarang.
Walaupun di luar hujan, tapi Rezza kelihatannya tak ingin mengecewakan Kyla. Ia segera turun dan menghampiri mobilnya yang terparkir di bagasi.
Beberapa saat kemudian, Rezza tiba di kafe milik Kyla, ia melenggang masuk dan mencari-cari Kyla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jones VS Joned
Teen Fiction[TeenFiction] ↓↓↓↓ Menceritakan tentang dua pemikiran yang berbeda, tetapi menyatu karena hati yang sama. Keduanya sama-sama lemah dalam percintaan. Tapi, mereka punya skill mastah dalam keahliannya masing-masing....awokawok'-' Jomblo ngenes, kata...