Gamers Bersatu

4 1 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

Di dalam ruangan besar itu, hanya ada satu kursi dan meja. Ruangan sangat tertutup tanpa adanya ventilasi, bak tempat rahasia.

Ada empat sampai lima orang, bertubuh kekar juga berotot, menyilangkan tangannya ke belakang badan. Seakan sedang menghadap kepada tuannya.

Kemudian muncullah suara letusan dari senjata api, yang ditembakkan menembus atap.

"Singkirkan semua yang halangi jalannya" tutur Wanita yang duduk di kursi dengan sebuah pistol ditangannya.

"Percepat kudeta perusahan De Lazo!" titah Hana dengan senyum iblisnya.

Anak buah Hana berkata "siap" serentak, kemudian meninggalkan Hana di ruangan itu sendirian.

Hana tertawa kencang, seakan merasakan kepuasan tindakannya.

"Menjadi Mafia memang tidak ada ruginya... HAHAHAHAH," ungkap Hana dengan tertawa keras.

"Lihat saja Aryo, perusahaanmu akan berada digenggamanku. Maka akulah ratunya Mafia dan tentunya juga  Queen of business,"  ujar Hana dengan yakin.  Sangat sangat percaya diri, dia bahkan tidak pedulikan resiko yang akan dia dapat.

Baginya jika bergerak dengan geng Triad, maka dirinya akan aman. Kepercayaannya pada geng kelas kakap ini... sangat tinggi ya.

Aksi ini dimulai dengan turunnya 5 orang anggota Triad, yang memulai penyekapan di rumah Aryo.

Di tempat yang berbeda, 3 anggota Triad juga turut beraksi di perusahaan Induk milik Aryo, yaitu De Lazo.

Tim peretas mulai menjalankan aksinya untuk meretas CCTV dari lobby lantai dasar hingga lantai 50, agar mereka bebas melenggang tanpa di ketahui. CCTV itu diretas dengan handal, menayangkan rekaman yang lalu namun tidak menayangkan situasi saat ini.

Peretasan itu tidak akan berlangsung lama, hanya setelah ia dapatkan Bella.

Mereka yang datang sudah mengetahui letak dan posisi Bella di mana. Tidak menunggu waktu yang lama. Dengan pakaian rapi ini, tidak menunjukkan gerak gerik bahwa mereka orang jahat, tentu saja langsung diterima kedatangannya oleh Bella.

Di ruangan kerja Bella, dengan janji temu yang mereka buat kemarin lewat surat elektronik. Mereka duduk berhadapan dengan Bella.

"Kalian bisa presentasikan proyek kalian sekarang," ujar Bella mempersilahkan.

Perlahan satu orang membuka laptopnya, kemudian ia sodorkan pada Bella tanpa mengucap sepatah kata pun.

"Apa?" tanya Bella sedikit bingung.

Laptop itu berisi video, keadaan Aryo yang diikat di kursi dengan darah di dahinya.

Mata Bella terbelalak, badannya mulai gemetar. Rautnya berubah emosi. Namun pikirannya menyuruhnya untuk tenang.

Angin yang berhembus melewati jendela kaca itu, seakan juga menyuruh Bella untuk tenang.

Jones VS JonedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang