SELAMAT MEMBACA
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
☕
Dihari yang sama, saat jam istirahat tiba, yaitu setelah Tara dan Edo berbicara.
Vino dan Faris mempercayai penjelasan Tara yang sudah meng-handle masalah yang ditanyakan Edo. Dengan bersemangatnya, mereka berjalan menuju kantin pada jam istirahat ini.
"Istirahat lanjut bolos, yuk!" ajak Vino dengan menaik turunkan alisnya pada Tara.
"Tadi dapet chat dari si Milla, kalo minggu depan kita dah ngga sekolah," sahut Faris.
"Yeah! Akhirnya bebas," seru Vino girang.
"Kok gue sedih, yak?" ungkap Faris, tanpa semangat.
"Namanya juga perpisahan." Vino menyahut.
"Eh, Jangan bolos! Jangan bikin ulah deh, udah mau keluar juga," kata Tara dengan bijak.
"Nah..." ujar Faris.
"Ya elah..." decak Vino, sedikit kesal.
Untuk mengisi perut yang lapar, mereka mempercepat laju kakinya.
Sedangkan Nesha, ia masih di kelas, masih memeriksa tugas murid-murid, yang ia kumpulkan itu.
Kantin terlihat sangat ramai, bak pasar Tanah Abang wkwk, Vino, Tara, dan Faris terlihat sangat bosan dengan suasana seperti itu.
"Pilih yang sepi aja," suruh Faris pada kedua temannya.
"Kalo sepi... pasti ngga enaklah makanannya," jawab Vino.
"Ayo ajalah, kasian ngga ada yang beli. Siapa yang mau pesen makanannya?" tanya Tara kemudian.
Mata Tara dan Vino serentak melihat ke arah Faris.
"Iya, tentu aja gua," sahut Faris dengan cemberut.
"Wih, nyadar lu," kata Vino, dan Tara kompak.
Tara dan Vino, duduk di kursi area kantin itu. Sepasang bola mata Tara, menyorot pada Edo yang tengah menghisap sebatang rokok.
Seakan tahu sesuatu, Tara menyuruh Vino untuk segera menguping pembicaraan geng Edo.
"Tapi makanan gua, nanti anter ke sono, ye!" jawab Vino dengan beranjak dari bangku.
"Iya iya." Tara mengangguk.
Namun keadaan berubah. Belum sempat Vino berjalan mencari tempat duduk, yang dekat dengan Edo. Kantin mendadak ricuh, anak buah Edo saling adu jotos.
Yang jelas suasana benar-benar keos, semuanya berlarian ketakutan. Vino berbalik arah, berlari ke hadapan Tara.
"Ada apa?" tanya Tara yang bingung.
"Nggak tau! Tiba-tiba tawuran aja," ujar Vino.
"Di mana Edo?" tanya Tara, karena sudah tidak melihat Edo di sana.
"Kabur guys... Ayuk kabur! Ta-takut gue..." sahut Faris yang baru saja datang, dengan 3 mangkuk mie ayam di nampan. Nadanya terdengar histeris, dan badannya gemetar.
Vino dan Tara melihat mie ayam itu, dan pikirannya teralihkan.
"Makan dulu." Tara dan Vino kompak lagi.
Tanpa memperdulikan tawuran di depannya. Mereka asik menyantap makanannya. Sedangkan Faris, merasa hilang selera dan mual, melihat adegan itu.
"Gila banget kalian! Bisa-bisanya mentingin perut," celoteh Faris kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jones VS Joned
Teen Fiction[TeenFiction] ↓↓↓↓ Menceritakan tentang dua pemikiran yang berbeda, tetapi menyatu karena hati yang sama. Keduanya sama-sama lemah dalam percintaan. Tapi, mereka punya skill mastah dalam keahliannya masing-masing....awokawok'-' Jomblo ngenes, kata...