Pengasingan diri

15 8 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

Setelah kecelakaan itu...
Rezza berhasil lolos dari geng triad, kini dia berjalan di dalam hutan, tanpa tau arah. Masih dengan sempoyongan, ia hanya berfikir harus menjauh dari TKP.

Ia mendapati sungai kecil, dan duduk di tepian. Tangannya mulai membasuh area kepala hingga bersih. Napasnya begitu ngos-ngosan, ia amat merasa sakit dan lelah.

Masih dengan pakaian kemeja putih, dan celana hitam ala maskulin.

"Ngga ada identitas, ngga ada hp. Gw tersesat!" decak Rezza kesal dengan menatap langit cerah.

"Ya, setidaknya Tuhan benar-benar telah menolongku," lanjut Rezza sedikit lega.

Singkatnya, ia langsung bergegas pergi, dan melalui pepohonan yang rimbun itu, hingga sampai pada malam hari, didapatnya sebuah komplek kecil. Rezza melewati rumah demi rumah, matanya mencari-cari alamat yang terpasang.

Akhirnya dia tau, ternyata masih di daerah Jakarta, cuma beda kecamatan doang awkwk. Ya setidaknya dia aman dari para penjahat itu.

"Jalan dari tadi tapi cuma sampe sini, alamak kirain gua dah di ujung Indonesia," tutur Rezza dengan merasakan lelah di kedua kakinya.

Perutnya mulai keroncongan, ia sangat lapar dan haus. Direktur tapi kg punya uang sama sekali njir awkwk 🤣 kasian banget.

Tapi Rezza terus berjalan, berharap ada seseorang yang bisa ia mintai tolong.

Di depan rumah salah satu penduuk di sana, terlihat anak usia remaja sedang berkumpul, memainkan game. Rezza melihatnya, dan memperhatikan dari kejauhan.

"Ahh begoo... aturan lu ulti tadi," ujar seorang lelaki yang fokus dengan gamenya.

"Apasi, anjir! orang ulti gua belom siap," jawab anak remaja lainnya.

"Suren lah bego! Lose treak gua jadinya, sial banget deh."

"Berantem mulu lu, berisik ah,"

"Defeat" bunyi hp mereka serentak.

"Ayok, login lagi!"

"Jangan bacot aja ah, serius ni."

Total ada 5 orang anak remaja di sana. Rezza mengerti dengan situasinya. Ia bermaksud menjadikan mereka sumber uang dadakan.

"Ah, baru mulai dah rata duluan. Pada kagak bisa main, ni..." ujar salah satu remaja di sana.

Mereka benar-benar berisik wkwkwk, kemudian Rezza dengan pedenya menghampiri mereka.

"Dek... dek, jam berapa sekarang?" tanya Rezza kepada anak-anak itu.

Kemudian salah satunya menjawab tanpa melihat ke arah Rezza.

"Jam sepuluh, bang.

"Lah, pada ngga tidur?"

"Ah, Abang banyak tanya. Lagi login ni!" jawab anak yang lain dengan sewot. Matanya melotot melihat layar kaca hpnya.

Jones VS JonedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang