SELAMAT MEMBACA
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕
Rezza meginjakkan kakinya ke tempat Live Music Club. Ia menyusuri gang kecil cukup sempit, namun saat membuka pintu masuk dan melihat ke dalam, tempatnya sangatlah luas.
"Oh tidak! Apa-apaan ini? Orang pun tidak bisa menduga," decak Rezza.
"Lebih menarik dari Roll casino!" lanjut Vino.
Vino dan Rezza pun segera melayangkan kakinya ke bar dan duduk di sana.
"Ingat, jangan mabuk ya! Nanti mamah marah," tutur Vino menggoda Rezza.
Sembari menikmati beer, Vino berjalan mencari-cari seorang wanita yang akan ia ajak duduk dan mengobrol bersama.
Sedangkan Rezza hanya duduk di atas bar, dan melihat band rock yang sedang bernyanyi.
"Hai..." seorang wanita melambaikan tangan pada Rezza dengan badan sempoyongan.
Rezza melihatnya geli. Wanita itu duduk di samping Rezza dan menatapnya aneh.
"Kayak kenal, tapi siapa ya?" pertanyaan itu menyelimuti otak Rezza.
"Pura-pura gak kenal? Cih!" ujar wanita itu dengan memalingkan wajah.
"Sepertinya, lo mabuk berat. Jauh-jauh dari gue gih!" usir Rezza agak bergeser.
"Apa? Gue gak denger! Musik terlalu keras." Wanita bertubuh sexy itu mendekati Rezza.
"Gue bilang, jauhin gue!" bentak Rezza.
"Aaa... kenapa semua gak suka sama gue? Hiks... hiks," rengek wanita itu di depan Rezza.
"Lah... malah nangis," gumam Rezza dengan menggaruk kepala yang tak gatal.
Wanita itu menangis semakin kencang, Rezzapun merasa takut jika ia yang akan disalahkan orang-orang. Lalu Rezza menariknya dan membawanya ke tempat sepi.
"Kenapa bawa gue ke sini?" tanya wanita itu dengan sesenggukan.
"Lu gak malu, nangis depan orang banyak?" Rezza balik bertanya.
"Serius, lu gak kenal gue?" tanya wanita itu dengan raut penasaran.
"Gak gue gak tau!"jawab Rezza dengan menaikkan kedua bahunya.
"Gue Nesha!" tegas wanita itu dengan sorot mata yang tajam.
"Sialan!" keluh Rezza dengan kesal.
"Haha... gue gak habis pikir, kalo lu gak akan kenal gue dengan penampilan yang beda. Padahal kita temenan udah dari SMA kelas satu," ujar wanita itu sambil tertawa dan melorotkan badannya hingga duduk bersandar tembok.
"Ck, merepotkan!" runtuk batin Rezza.
"Badanlu bau minuman. Lu mabuk?" Rezza menarik Nesha ke hadapannya.
"Hm, iya! Gue pus...ing," Nesha berdiri sempoyongan. Lalu terjatuh di pelukan Rezza.
"Nes... bangun! Ayo gua anter pulang." Rezza menggoyangkan badan Nesha. Namun Nesha tidak bereaksi, tubuhnya lemas dan tak kuat berdiri.
"Apa apaan ini? Apa gue yang harus gendong dia?" tukas Rezza dalam hati.
Nesha kembali memeluk Rezza. Rezza pun segera memboyongnya dan memesankan kamar inap atas namanya untuk wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jones VS Joned
Jugendliteratur[TeenFiction] ↓↓↓↓ Menceritakan tentang dua pemikiran yang berbeda, tetapi menyatu karena hati yang sama. Keduanya sama-sama lemah dalam percintaan. Tapi, mereka punya skill mastah dalam keahliannya masing-masing....awokawok'-' Jomblo ngenes, kata...