Pengecut

10 2 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

Hati berkata, jika hari ini memang tidak memungkinkan untuk pergi maka jangan memaksakan. Namun pikirannya memaksa kakinya untuk melangkah. Jadi, apa yang membuatnya tak ingin meninggalkan pekerjaan itu, meski sebentar saja. Lalu dengan badan yang dirasakannya lelah ini, ia akan tetap menyusuri jalannya perlahan.


"Pucat sekali! Memang kamu sakit?" tanya salah satu guru saat rapat para guru di mulai.

"Sedikit pusing, tapi tidak papa!" ungkap Nesha dengan memijat kepalanya.

"Sudah minum obat?"

"Saya ngga sempat, datang saja sudah telat! Heheh...."

"Sebaiknya kamu ke UKS aja! Ayo saya antar!" seru guru yang lain, merasa ngga tega melihat raut wajah Nesha yang nampak kelelahan.

Sementara guru itu mengantarkan Nesha ke UKS, guru yang lainnya bersiap untuk rapat.

█■■■■█

Setelah selesai rapat....

Kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan khidmat, ke tiga agen menikmati dengan bersemangat. Hari-hari terakhir mereka bersekolah di sini akan lebih baik, jika dijalankan dengan perasaan senang. Mereka telah mendapatkan berkasnya dari anak buah Edo, dengan kata lain misi mereka di sini sudah selesai.

Milla menghadap kepada pihak sekolah, yang bertugas untuk mengurus masuk dan keluarnya siswa. Ia datang dengan maksud untuk mengurus move school, ya... mungkin itu alasan yang tepat. Tapi sebenarnya, out of school. Mudah sekali baginya untuk mengurus hal semacam itu.

Dengan cepat ia langsung mendapat persetujuan dari sekolah. Artinya, minggu depan baik Vino,Tara maupun Faris udah ngga lagi sekolah di sana.

"Terima kasih Bu atas surat permohonannya!" ungkap Mila dengan menyalami wali kelas itu. Dan langsung melenggang keluar dari ruangan.

Di dalam ruangan UKS, Nesha masih terbaring lemas. Ia mulai berdiri, memaksakan diri untuk berjalan ke kantor. Ia khawatir jika kelasnya tidak ada guru yang mengajar.

"Aku bisa beristirahat di kelas sambil mengajar," pikir Nesha dengan bersiap pergi dari ruangan itu.

Saat ia menutup knocknya pintunya, bertepatan dengan Milla yang sedang menuju ke arah gerbang sekolah.

Pandangan Milla hanya berfokus pada pintu keluar itu. Sedangkan Nesha, tetap berjalan dengan pelan menuju ke ruang kelasnya.

Karena ruangan UKS berada selorong, dengan jalan menuju gerbang keluar, maka mereka akan berpapasan di tengah-tengah tempat tangga menuju kelas lantai 2.

Keduanya saling melewati, namun tidak saling peka atau mengenali. Akan tetapi, bau parfum Nesha yang menghambur membuat jantung Milla tersentak.

Deg.....

Mila Menghentikan langkah seketika, ia terdiam sejenak. Pikirannya seakan dejavu dengan parfum itu.

Milla menoleh, dan melihat setengah badan Nesha yang hampir tak terlihat, ditutupi tembok samping tangga.

Milla terdiam bingung, dan terus mengamati tangga itu. Mila berjalan ke tengah lapangan, dan matanya melihat ke atas mengikuti instingnya.

Nesha terlihat berjalan di lantai 2 menuju ke ruang kelas.

Jones VS JonedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang