SELAMAT MEMBACA
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕
Jangan lupa Vote + Comment
█■■■■█
Sandra bergegas kembali ke rumah. Ia sangat khawatir dengan keadaan orangtuanya. Setelah sampai, Sandra terkejut karena rumahnya sudah dikepung banyak wartawan.
"Ada apa ini? Bisakah kalian pergi dari sini," pinta Sandra sedikit panik.
"Wah, apa aku salah liat? Diakan Sandra yang hilang itu," ujar salah satu reporter di sana.
Kemudian reporter yang lain, langsung menghampiri Sandra dan meminta Sandra menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Namun Sandra menutupi kasus penculikannya.
"Dengarkan saya! Saya tidak diculik, dan saya baik-baik saja. Kalian bisa pulang," ungkap Sandra, dan beranjak ke dalam rumah untuk menemui orangtuanya.
█■■■■█
Vino hanya terdiam dan memasang raut iba melihat Nesha yang menangis tanpa mengatakan sepatah kata.
"Vin... gu—gue tau gue salah, tapi ini bukan sepenuhnya salah gue... kan?" akhirnya Nesha memberanikan diri berbicara.
"Iya iya, gue ngerti!" ujar Vino masih dengan kepura-puraannya mengetahui masalah Nesha.
"Terus gue harus gimana? Nyokap sama bokap gue udah ngusir gue, mereka kecewa banget," tutur Nesha dengan tangis yang menjadi-jadi.
"Apa yang udah Nesha perbuat, sampe-sampe dia diusir?" pikir Vino semakin penasaran.
"Terus... lu ngapain di sini?"
"Ini tempat tinggal sementara gue, apartemen Irwan"
"Nes... lain kali kalo ada masalah, cerita ke gue! Jangan dipendem sendiri. Kita kan temen," jelas Vino.
Nesha merasakan tubuhnya lemes. Ia ingin memuntahkan sesuatu yang mengganggu perutnya. Nesha mual dan berlari ke-wastefel yang ada di toilet.
Vino terkejut dan reflek mengikuti Nesha.
"Lu kenapa Nes? Lu lagi sakit? Yuk kita ke dokter."
"Vin... ini wajar buat cewe yang lagi hamil," tutur Nesha tenang, dengan membasuh area sekitar mulut dan wajahnya.
Vino membulatkan mata dengan sempurna, dia tidak menduga kenyataan akan sepahit ini.
"Ya Allah... " Vino meremas dahinya, terlihat begitu terpukul dengan kenyataan bahwa wanita yang ia sukai sedang mengandung anak orang lain.
"Berapa usia kandungan lu?" tanya Vino dengan posisi berdiri, tangannya melipat lalu badannya bersandar ke pintu.
"3 bulan," jawab Nesha spontan.
"Yaudah, mending lu istirahat! Kalo ada apa-apa kabarin gua ya."
Vino hanya berpura-pura tau apa masalah Nesha, namun saat mengetahui kebenaran masalahnya, ia juga harus berpura-pura tegar di depan Nesha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jones VS Joned
Teen Fiction[TeenFiction] ↓↓↓↓ Menceritakan tentang dua pemikiran yang berbeda, tetapi menyatu karena hati yang sama. Keduanya sama-sama lemah dalam percintaan. Tapi, mereka punya skill mastah dalam keahliannya masing-masing....awokawok'-' Jomblo ngenes, kata...