36 - Asmodeus (2)

1.1K 300 1
                                    

#POV Haris

Asmodeus adalah salah satu dari 72 Raja Iblis, dia adalah salah satu Raja Iblis yang kuat, licik, kejam. Salah satu karakter yang aku benci di novelnya. Saat ini dia ada di depanku.

"Asmodeus. "

Aku merinding namun tidak berkeringat, tuli, buta, sesak nafas, pingsan apalagi menjadi gila.

Sepertinya dia dibatasi oleh probabilitas, kalau tidak semua orang disini akan mati. Jangankan tekanan, dengan tatapan saja bisa mati.

Itulah kekuatan seharusnya dari seorang Raja Iblis yang setara dengan Rasi Bintang Tingkat Narasi.

Bahkan di novel dikatakan kalau 1 dari 12 Dewa Olympus Turun dapat menyebabkan Seoul hancur.

(Oh, inkarnasi muda.)

Tiba-tiba percikan tanda-tanda badai setelah probabilitas muncul, hanya dengan kata-kata. Yah, jadi seorang Rasi Bintang ataupun Raja Iblis memang sulit.

Namun aku baik-baik saja dengan suaranya, seharusnya kepalaku pecah begitu mendengarnya.

Apa? Jangankan tertekan Aku baik-baik saja. Aku mengira apakah aku punya skill tersembunyi yang kuat seperti 'Fourth Wall' atau yang lainnya. Namun tidak ada notifikasi dari sistem kalau aku menggunakan skill.

(Menarik, kamu bahkan baik-baik saja mendengar suaraku)

Aku pada awalnya mengira kalau dia dibatasi, perkiraan ku memang benar. Namun dia melanggar batas dan menggunakan probabilitas berlebihan. Han Myungoh diliputi dengan teror menutup telinga sambil berteriak.

Setiap dia berkata, tanda-tanda badai semakin menguat. Aku perlahan mundur.

"Entahlah, aku juga tidak tahu. "

Meskipun aku berbicara dengan percaya diri, namun aku sebenarnya sedikit merinding, terlalu cepat untuk bertemu dengan Rasi Bintang ataupun Raja Iblis. Aku tidak percaya bisa setenang ini.

Para Rasi Bintang tidak mengirim pesan, entah mengapa. Apakah disini nggak ada sinyal?

Namun, dia pasti tidak bisa muncul disini dengan mudah. Butuh alasan yang kuat untuk itu.

Aku melihat Han Myungoh. Ah, seperti itu. Karena di novel tidak dijelaskan. Apapun bisa terjadi. Mungkin saja di cerita aslinya Han Myungoh diambil secara langsung oleh Asmodeus.

(Minggir manusia, aku tidak punya urusan denganmu)

Boneka itu melihat ke arah Han Myungoh.

"Ya, aku tahu. "

Namun, aku merasakan kekhawatiran di hatiku.

'Bagaimana jika tidak berjalan seperti cerita aslinya? '

'Bagaimana jika dia membunuh Han Myungoh? '

Lalu aku mengingat kata-kata dari novel.

Sejak awal tidak ada karakter yang terlahir jahat. Semua ditentukan penulis.

'Bagaimana jika aku membuatnya berubah? '

Aku tidak bisa melakukannya.

Tidak ada waktu untuk berpikir lagi. Asmodeus tidak akan menyerahkannya begitu saja. aku tidak mungkin melawannya. Kalaupun ada keajaiban, meskipun aku menang, itu bukanlah tubuh aslinya.

Jadi, pilihan yang paling tepat adalah.

"Ambil saja, anggap kita tidak pernah bertemu. "

Munafik. Aku munafik. Berpura-pura menjadi orang baik dan menolong orang.

Sebenarnya aku benci juga dengan Han Myungoh. Namun kemunafikan membuatku berpikir bisa merubahnya.

Sejak awal aku benci orang ini. Penulis membuat karakter yang aku benci dan dia menjadi nyata.

Namun, kalau aku begitu, sama saja dengan menganggap mereka semua karakter.

Aku benci pada diriku sendiri yang seperti ini. Di hadapan kekuatan yang kuat, seseorang akan menunjukkan warna sebenarnya.

Jadi, inikah warna ku?

Aku menjadi bingung, apa pilihan yang harus aku pilih?

Reader Of The Reader [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang