50 - Comeback (5)

829 221 1
                                    

Setelah dia menipis, aku berusaha menjangkaunya, namun aku hanya seperti menyentuh hologram.

"Noona... "

Dia hanya tersenyum, semakin memudar dan akhirnya hilang.

Entah mengapa aku merasa depresi. Walaupun aku tahu kalau ini semua hanyalah delusi. Hanya ruang mimpi yang diciptakan oleh pikiran.

Aku tidak bisa mencegahnya menghilang. Aku tidak bisa keluar dari ruang ini.

Namun, penderitaan ini masih berlanjut.

Regresi ke-100

"Halo Haris~♡"

Lee Jihye yang ingin aku jangkau beberapa saat lalu ada di depanku.

Aku tidak berkata apa-apa dan langsung memeluknya dari depan. Air mata mulai mengalir. Namun kesedihan tidak keluar bersamaan dengan air mata itu.

Ini palsu, semua ini adalah palsu, ini hanya mimpi yang diciptakan oleh diriku sendiri. Aku harus mencari cara untuk keluar dari ruang ini.

Namun itu hanya berujung keputusasaan.

Di regresi ke-123, aku melihat dia menghilang untuk ke-25 kalinya.

Perkataan terakhirnya masih jelas di kepalaku.

"Haris, aku mohon pergilah keluar. "

Di setiap regresi, permintaan terakhirnya berbeda-beda.

Ada yang ingin aku berjanji menemui Lee Jihye, ada yang ingin aku keluar dari mimpi ini.

Menjadi seorang regresor sangatlah berat. Aku tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Yoo Junghyuk yang mengalami ini ribuan kali dengan cara kematian dan setiap regresi bertahan cukup lama.

Dihadapkan kepada kesedihan, keputusasaan yang sama berulang kali. Hingga kamu mengerti kalau semua ini tidak ada artinya.

Namun aku harus menganggap ini berarti. Tidak akan aku sia-siakan kesempatan ini.

Aku berjuang melawan kesedihan, bangkit dari kasurku dan mengambil pedang.

Aku melatih kekuatanku di dalam mimpi, aku jadi sedikit mengerti apa yang Yoo Junghyuk alami. Dia selalu menebas berulang kali jika ingin melupakan waktu.

"Hei Haris, sampai kapan kamu akan menusuk? "

Itu adalah 33 kalinya aku mendapatkan pertanyaan itu. Artinya sekarang adalah regresi ke-156.

"Sampai aku bisa keluar dari sini. "

Lee Jihye tidak menghalangi atau membujuk aku supaya berhenti.

Aku terus melanjutkan ini, aku mulai latihan seperti ini sejak regresi ke-124.

Aku terus latihan dari awal regresi sampai aku kelelahan dan akhirnya tertidur. Dan melanjutkan latihan yang sama di regresi berikutnya.

Begitulah aku dari regresi ke-124 sampai sekarang regresi ke-156.

Ini sudah sebulan kalau dihitung dari durasi semua regresi. Sudah sekitar 720 jam atau lebih.

Namun aku tidak berhenti menusuk, aku mengingat kembali tokoh utama novel itu. Dia yang menghancurkan lautan dengan tusukan.

Setidaknya aku ingin menjadi seperti itu. Aku membayangkan ruangan ini seperti lautan dan menusuknya.

Namun aku masih belum sampai di level orang itu. Meski begitu aku sudah bisa menusuk dengan cepat, manusia biasa tidak akan bisa seperti ini.

100 tusukan dalam satu detik.

...

Regresi ke-177

Aku berhenti menusuk dan melakukan latihan lainnya.

Aku menebas dan menebas. Aku berharap kalau ruangan ini terbelah, namun disini tidak ada sistem ataupun skill. Aku tidak bisa menggunakan 'Aliran 3 Pedang' ataupun 'Purest Star Energy'

Aku berlatih terus sampai regresi ke-194. Aku rasa itu cukup.

...

Regresi ke-195. Aku melatih kekuatan sejati milikku. Seperti kata Carnus. Itu benar-benar ada.

Aku bisa menggerakkan Lee Jihye tanpa menyentuhnya.

"Waw haris, kamu bisa seperti ini. "

Kata Lee Jihye-195. Dia mengapung di udara, nampaknya dia menyukainya.

...

Akhirnya sampai juga. Regresi ke-199. Ini akan menjadi puncaknya. Ini sudah ke-200 kalinya aku melihat Lee Jihye.

Aku menyerang sekitar dengan kekuatan penuh, aku tidak peduli dengan apa yang terjadi.

Menusuk, menebas, mengendalikan.

Aku menggunakan semua kemampuanku saat ini untuk menghancurkan ruang mimpi ini.

Sampai aku melihat ada retakan kecil di ruang.

Dari situlah kegelapan harapan muncul. Itu warna hitam dan gelap.






Reader Of The Reader [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang