21

1.1K 143 13
                                    

Siang ini jam istirahat sudah usai. Para murid mulai masuk kelas dengan suasana riuh. Tapi tidak dengan kelas Seokjin yang saat ini terjadwal dengan kelas olahraga. Kini Seokjin berada di pinggir lapangan basket dengan seragam olahraganya. Beberapa siswi masih berdiri di balkon dan melihat ke arah Seokjin seperti tontonan. Bukan rahasia lagi kalau Seokjin bagaikan malaikat dari pandangan wanita. Melihat Seokjin sedang olahraga adalah anugerah bagi sebagian besar siswi. bahkan Seokjin itu pemain basket handal di sekolah namun enggan untuk mengurus club basket dengan alasan lebih fokus pada musik terutama piano.

"Kim Seokjin!"

Dari arah lapangan, sebuah bola basket di oper langsung ke Seokjin yang sedang duduk santai. Operan itu dari Ken, teman sekelasnya. Ken mengangguk sebagai ajakan main.

Gemuruh sorak kebanyakan wanita terdengar ketika Seokjin dengan sigap menangkap bola itu. Isyarat orang-orang ingin melihat permainan basket Seokjin. Awalnya Seokjin sedang malas banyak berkeringat. Haruskah ia bermain?

"Yak! Seokjin!" Tiba-tiba suara teriakan Jungkook dari lantai dua membuat Seokjin menoleh. "Main saja sana! Sadarkah pipimu sudah lebih berlemak? Bahkan kau memalak es krim ku!"

Jungkook sialan! Padahal dia yang memberikan banyak es krim padanya supaya dirinya bisa fokus dengan tinju dan gym demi obsesinya membentuk badan berotot. Kini Jungkook malah menjadikan Seokjin kambing hitam.

"Jaga perkataan mu gigi kelinci! Kau bahkan tidak bisa mendribble dengan benar!" Sahut Seokjin marah. Jungkook hanya berlalu begitu saja dan pergi entah kemana.

Lalu dengan hati kesal, Seokjin mulai berjalan tegap ke lapangan basket, disambut dengan sorakan riuh dari beberapa siswi yang sedang tidak ada guru.

Kini mereka membentuk dia tim basket dengan acak. Sebenarnya Ken juga punya kemampuan yang tidak bisa disepelekan karena dia ketua tim basket sekolah ini. Tapi kali ini Ken berada di tim lawan. Memberikan Seokjin tantangan berat.

Babak pertama Seokjin melangkah gesit sendirian ke ring lawan. Mudah untuknya dengan proporsi badan yang tinggi tegap namun langsung untuk menghindari lawan. Sedikit teknik mengelabui lawan dilontarkan, lalu Seokjin men-shot bola basket, dan dua poin di dapatkan dengan mudah.

Riuh tepuk tangan langsung terdengar saat itu membuat Seokjin malu, tak bisa menyembunyikan pipi dan telinga merahnya. Seokjin bahkan sangat pemalu meskipun sering menjadi Trendsetter. Lalu permainan selanjutnya dimulai, kini Ken yang memegang kendali bola. Seokjin tentu menghalau nya. Mata Ken yang tajam sempat menipu Seokjin, namun ternyata Seokjin lebih lihai dan bola jatuh ke tangannya lagi. Seokjin segera berlari menuju arah lawan, dan berhasil mendapatkan Tri point.

Langsung saat itu semakin riuh tepuk tangan dari penonton yang ternyata bertambah banyak. Tidak menyangka akan seperti ini namun sepertinya Ken masih ingin permainan berlanjut.

Ken masih memegang kendali bola, dengan sangat hati-hati kini ia bergerak perlahan namun membaca gerakan lawan tim Seokjin. Beberapa kali mencoba maju namun banyak halangan menghadang dan Seokjin sangat bersiap meraih kendali bola. Ken dua kali berputar untuk bisa mendapatkan celah masuk ke area lawan namun gagal. Pertandingan semakin seru dan penonton entah kenapa semakin banyak.

Seokjin akhirnya berhasil mendekat ke posisi Ken, lalu Ken mengangkat bola tinggi-tinggi untuk di oper. Namun Seokjin lebih dulun menepuk bola tersebut dari ketinggian dan akhirnya bola jatuh ke arah lain.

Namun sayang, bola malah menimpa seorang gadis yang sedang berjalan di pinggir lapangan basket hingga gadis itu terjatuh.

"Joy!" Seorang wanita berteriak dan mendekati Joy yang terhuyung dan jatuh di pinggir lapangan, tidak sadarkan diri.

Seokjinie and Six BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang