23

1.1K 130 14
                                    

"Seokjinnie?"

Eomma memanggil Seokjin yang tertangkap tengah melamun pada sarapannya. Suasana pagi di rumah keluarga Kim lumayan ramai karena dua pelayan Eomma juga ikut pindah kesini. Seokjin hanya mengaduk-aduk sereal itu tanpa berminat menghabiskannya. Ke enam hyung nya seketika melirik sekilas ke arah Seokjin yang duduk tepat di sebelah Eomma dan menghadap pada Appa.

Seokjin yang dipanggil dengan lembut langsung menoleh ada Eomma.

"Tetap habiskan sarapanmu yang benar. Kau tidak bersemangat sepertinya." Kata Eomma. "Semalam bahkan kau tidak makan, dan hanya makan pemberian dari temanmu itu. Eomma tebak. Pasti dari seorang gadis."

"Tentu! Apalagi Seokjin punya banyak penggemar di sekolah!" Sahut Yoongi dengan polosnya.

"Apa masakan di rumah ini sudah tidak ada tandingannya dengan masakan 'teman' mu itu?" Kata Eomma sarkas dengan gesture tanda kutip di kata teman.

"Miane, Eomma. Aku pasti akan habiskan." Seokjin langsung buru-buru menyuapkan sereal ke dalam mulut dalam suapan besar.

"Mau Eomma yang antar ke sekolah?" Ujarnya sambil mengelus pucuk kepala Seokjin, menawarkan pada anak bungsunya yang paling manis untuk bermanja sedikit pagi ini. Meskipun setiap harinya selalu ada moment dimana Eomma menunjukkan bahwa ia memanjakan Seokjin. Jika beruntung mungkin Eomma bisa lihat seperti apa gadis yang menyukai Seokjin di sekolah.

"Andwe, eomma!" Jungkook menggeleng kuat. Aku tidak mau berangkat sekolah sendiri dan menyetir sendirian!" Jungkook yang duduk di samping Appa langsung protes dengan tawaran Eomma.

"Hyungie... Kau kan bisa berangkat denganku juga bersama Eomma," Kata Seokjin.

"Aniya... Aku tak ingin terlihat seperti anak manja begitu. Reputasi ku sebagai ketua OSIS yang disegani dan berwibawa bisa turun jika hal seperti itu terjadi." Jungkook menggeleng kencang.

"Aish!" Taehyung yang duduk di samping Jungkook langsung menepuk bahu Jungkook dengan cukup keras. "Kau terlalu mendramatisir!" Kata Taehyung sebal.

Jimin dan Hoseok yang duduk di seberang mereka langsung terkikik geli melihat tingkah Jungkook dan Taehyung.

"Tapi memang benar kok. Kita juga alumni sekolah mereka. Setiap ada yang kelihatan diantar oleh orang tua mereka, itu sangat dianggap culun. Terasa tidak keren." Jimin menjelaskan dengan terkekeh membayangkan Jungkook-nya menjadi bahan pembicaraan setelah diantar sekolah.

Memang nyatanya Jungkook tidak pernah diantar oleh orang tuanya yang super sibuk itu ke sekolah lagi sejak SD dan mulai selalu diantar supir. Setelah tujuh belas tahun, ia langsung bikin SIM dan mulai bawa mobil sendiri. Ketika Jungkook sudah bisa membawa mobil, Seokjin akhirnya selalu ingin berangkat dan pulang bersama Jungkook yang membuat mereka tidak menggunakan supir lagi.

"Yak.. Mengalah saja lah Jungkook-ah, jika Jinnie memang ingin diantar sama Eomma." Sambung Hoseok yang sambil menaikkan kaki ke kursi, mengikat tali sepatunya.

"Aigoo... Hoseok-ah... Kebiasaanmu itu harus diubah. Bagaimana bisa memakai sepatu sambil makan? Ini kan ruang makan..." Appa yang sedari tadi diam saja angkat bicara juga melihat Hoseok yang kurang sopan.

"Appa... Ini sedang membahas Jungkook..." Sahut Hoseok. "Marahi juga Namjoon hyung! Lihat, dia selalu memainkan ponselnya sambil makan bahkan sering tertawa sendiri!" Sambung Hoseok lagi dengan sebal dan mempoutkan bibirnya.

"Kenapa aku?" Namjoon langsung menatap intens Hoseok.

"Biar!" Yang ditatap hanya menjulurkan lidahnya dengan jahil.

"Tukang ngaduuu!" Namjoon langsung gemas dan menarik pipi Hoseok dengan kuat.

"Aaaahhh! Sakit hyung!"

Seokjinie and Six BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang