Beginning

3 0 0
                                    


Alyna mengangkat kepalanya dari meja setelah mendengar pintu kelas dibuka. Alyna terbiasa bangun pagi sekali, makanya dia selalu datang pertama ke sekolah. Kelas sepi membuat Alyna selalu tertidur sambil menunggu anak yang lain.

"Alyna?"panggil Kun pelan.

Alyna tersenyum tanpa menjawab. Kun yang melihat senyuman manis itu langsung ikut tersenyum dan berjalan ke arah Alyna.

"Aku bawa bungeobbang, mau?"tanyanya sambil menyodorkan kue berbentuk ikan yang ada didalam bungkus kertas itu. 

"Wahh! Makasih Kun."ucapnya langsung menjepit bungeobbang itu dibibirnya seraya mengikat rambutnya ke belakang.

Rambut Alyna yang tadi berantakan karena tertidur langsung terlihat rapih dan menunjukan garis rahangnya yang indah.

"Cantik."ucap Kun keceplosan.

Alyna memandang Kun kaget. Kun langsung mengalihkan pandangannya ke arah jendela di hadapannya, pas sekali langit pagi itu indah berawan.

"Iya bagus langitnya."ucap Alyna saat melihat ke arah langit.

'Kamu yang cantik.'batin Kun sambil curi curi memandang Alyna.

Kun duduk di belakang kursi Alyna. Dia duduk disana dengan Doyoung sejak kemarin.

Beberapa lama, murid murid yang lain berdatangan satu persatu. Kelas mulai ramai dan waktu masuk tinggal 10 menit lagi. Hyebin sudah datang dan terus menerus mengobrol dengan Kun. Alyna terus menerus melihat ke arah pintu.

'kenapa dia belum datang?'batinnya.

"Cari siapa sih Na? Gelisah banget? Doyoung?"tanya Hyebin dengan wajah tersenyum aneh.

"Engga."jawab Alyna sambil menopang dagunya.

"Tenang aja Na, kalo telat juga biarin aja. Sukurin! Kemaren dia maen sama si Sejeong sih sampe malem!"ujar Kun.

"Sejeong?"tanya Alyna.

"Iya temennya dari kecil. Ortunya deket banget, cuman dia ga sekolah disini."jelasnya.

Alyna mengangguk. 'Masih ada ya persahabatan seperti itu? Hebat.' pikirnya.

Bel tiba tiba berbunyi. Alyna semakin khawatir, pasalnya jam pertama adalah kelas pak Changmin yang dikenal kejam.

Pak Changmin yang tepat waktu langsung masuk ke kelas pas dengan bel. Dia mulai berbicara di depan dengan percaya diri. 



Tuk Tuk Tuk


Pintu diketuk dari luar. Pak Changmin membuka pintu dan melihat ke arah seseorang di pintu itu. Benar saja itu Doyoung. Dia beberapa kali menunduk dan meminta maaf. Namun, bukan guru killer namanya kalau tanpa hukuman. Bagai sayur tanpa garam.

Doyoung ditugaskan untuk mencari tanaman Anglonema untuk contoh minggu depan. Namun dia tidak terlihat terbebani dan setuju akan membawanya.

"Saya kalau kasih hukuman itu tidak semata hanya hukuman dan tidak berguna. Doyoung bawa anglonema besok biar kita semua bisa lihat contoh dari yang kita pelajari hari ini."ucapnya lalu lanjut mengajar.

Doyoung lalu duduk di tempatnya, tepat di belakang Hyebin. Alyna melihat kearahnya lalu dibalas dengan senyuman dari Doyoung. Pelajaran berlangsung seperti biasa hingga pulang sekolah. Mereka berempat berjalan ke arah parkiran mengantar Doyoung dan Kun, sedangkan Alyna dan Hyebin menunggu di jemput.

my lullabies | kdyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang