He: "TurtleNeck"

22 1 0
                                    

Malam ini tak pernah berubah. Aku beranjak dari meja belajar untuk membersihkan wajah sebelum tidur. Memakai skincare, mencuci tangan, dan mencuci kaki. Bearies selalu ada di gendonganku. Dia menemani setiap malam sepi yang ku lewati.

 Dia menemani setiap malam sepi yang ku lewati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nak, ini obat sama airnya. Jangan begadang lagi."ucap mama lalu menutup pintu.

Aku melihat kearah obat tidur itu. Haruskah aku tidak meminumnya lagi malam ini?

"Menurut kamu mama minum aja?"tanyaku pada bearies.

"Iya mama minum!"ucap bearies, ya tentu saja itu tetap suaraku.

"Oke deh."kataku mengambil obat itu dan meminumnya.

Sebenarnya aku tidak mau minum obat itu. Yang semua orang pikir aku akan tertidur lelap, itu salah besar. Aku bahkan tidak ingat kapan terakhir kali aku tertidur tenang. AKU INGAT, ITU TADI DI KURSI TAMAN. Masih bingung, siapa sebenarnya dia. Dan bagaimana dia bisa memberiku tidur seindah tadi?

Setiap tidur karna obat, aku selalu bermimpi aneh. Mimpi bahwa aku jatuh dari tebing tinggi dan tenggelam dalam arus laut. Aku terbawa arus itu, tidak bisa bernafas. Yang bisa kurasakan hanya asinnya air laut dan sesak. 

Aku tidak pernah membicarakannya pada orang lain. Semua orang, termasuk Mama, Papa, Kun dan Hyebin. Mereka sepertinya tidak perlu tahu penderitaanku selama ini.

"Selamat tidur bearies, sampai ketemu besok."kataku mengecup bearies dan masuk ke alam mimpi.





~




Aku kembali bangun dengan nafas terengah engah. 

"Hah! Hah! Hah!"nafasku sambil batuk. 

Aku meraih air di meja dan meneguknya cepat. Aku mengatur nafas, tiga empat kali. Lalu bangun dan bersiap berangkat kuliah. 

Aku keluar dari kamar. Ternyata Kun ada di dalam dan mengobrol dengan mama di meja makan. Sepertinya Kun membantu mama memasak hari ini. Aku tahu karna dia memakai apron sama seperti mama. 

Dia memang suka membantu mama memasak, tapi apa yang mereka bicarakan?

"Kok bisa?"kata mama kaget. Kaget sekali sampai menjatuhkan sendok nasi ke lantai.

"Kun gatau, apa mungkin itu dia?"jawab Kun.

"Ga! Ga boleh!"kata mama marah.


"Gaboleh apa?"tanyaku.

Mereka kaget akan kehadiranku. Mama dan Kun terlihat salah tingkah.

"E-engga, ga-gaboleh pindah kampus."kata Kun.

my lullabies | kdyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang