08||

35.9K 2K 16
                                    

Terimakasih Tuhan untuk semua kisah hidup ku, apapun kisah nya aku akan coba untuk mensyukuri:)
•Disa•
_____________________________________

Sania melepas helm yang ia kenakan lalu meletakkan di spion motor nya. Ia berjalan menyusul Dara yang sudah berada di perkarangan rumah Disa.

"Disaa." Panggil Dara dengan nada anak kecil ketika ingin mengajak teman nya bermain.

Dara melirik Sania yang juga sedang melirik nya. Mereka berdua serempak mengangguk. "1, 2, 3. DISAAA." Teriak mereka.

Hening, tak ada sahutan sama sekali. Pintu rumah gadis itu tertutup rapat seakan-akan tidak ada sama sekali orang dirumah nya.

"Gak dirumah gak sih?" Ujar Sania.

Dara bergedik, ia mendekat ke arah pintu rumah itu.

Tok Tok Tok

Dara mengetuk pintu itu berkali-kali. "Permisii, Disaaa." Panggil nya lagi. "Disaa, ini gue sama Sania."

Hening, lagi-lagi tak ada sahutan sama sekali.

Sebenar nya ini lancang, tapi Dara ingin memastikan apa gadis itu ada dirumah atau tidak.

Dara menekan knop pintu itu. Spontan Dara melirik ke arah Sania. "Dikunci."

"Fix sih, pasti gak ada dirumah. Atau dia lagi pergi sama ayah nya? Kalau dia sakit, mungkin lagi pergi berobat sekarang." Sahut Sania.

Dara kembali berjalan menghampiri Sania. "Coba lo chat gih, tanya dia lagi dimana. Kita udah di depan rumah nya nih." Suruh Sania.

Dara langsung mengambil ponsel nya dan segera membuka roomchat nya dengan Disa. "Chat tadi pagi aja masih ceklis 1, dia juga gak onnline."

"Coba telfon."

Dara menurut, ia segera memencet logo call disana dan menempelkan benda pipih itu ditelinga nya.

"Gimana? Diangkat gak?" Tanya Sania.

Dara menggeleng lalu menurunkan ponsel itu dari telinga nya. "Enggak aktif."

Sania menghembuskan nafasnya. "Kemana sih, tiba-tiba menghilang gak jelas."

"Mungkin lagi gak mau megang hp. Kita tunggu aja sampai malam. Sekarang ayo pulang."

Sania mengangguk, ia berjalan menuju motor nya.

~o0o~

Disa berjalan lunglai, lemas dan tak berdaya. Menangis sesenggukan sehingga membuat wajah nya sembab dan penuh linangan air mata. Disa benar-benar tak perduli sama sekali dengan orang-orang yang melihat aneh kondisi nya. Dihalte, dijalan, maupun sepanjang jalan manapun Disa terus menangis sesenggukan.

Disa kecewa, hati nya sakit saat mengetahui kenyataan akan mahkota nya sudah hancur. Disa berusaha selama ini untuk menjaga nya dan itu hanya di peruntukkan untuk suami nya kelak.

Disa dapat merekam jelas kejadian di apartemen tadi. Disa benar-benar tidak nyangka Arkan akan berbuat hal hina itu kepadanya. Dada nya sesak dan dengan sepele nya Arkan malah bertingkah biasa saja seakan-akan sedang menyewa wanita sewaan. Hati Disa benar-benar sakit saat Arkan yang lebih garang memarahinya. Jelas-jelas yang jadi korban adalah Disa. Disa benar-benar tak menyangka hal seperti ini akan terjadi dan dipertemukan dengan lelaki brengsek seperti Arkan.

Disa berjalan lunglai menyusuri gang rumah nya. Dalam keadaan yang urakan, seragam sekolah yang sudah berantakan, rambut yang ia cepol asal. Jujur, sekarang Disa benci pada seragam sekolah ini.

DISA | brokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang