50||

31.1K 2K 194
                                    

Hallowww guysss-!!
Huaa dah lama banget ya ga up?
Kangen ga?

Maaf banget ya baru bisa up, soalnya kesibukan di rl nya banyak bangetttt. ditambah wp kemarin ga bisa dibuka 3 hariii:( jadi baru bisa up sekarangg.

Tenangg saya masih inget readers pamud-mamud kok hahayy

HAPPY READING-!<3

•••••

_____________________________________
Semua orang bisa berdamai dengan lukanya, tapi tidak untuk dengan trauma dan sakitnya apa yang dia rasa~
***
_____________________________________

"Gue bakal manggil Aku-kamu juga kok." Ucap Arkan.

"Nah, itu masih manggil 'gue." Sahut Disa melahap sebal gulali candy itu.

"Cerdik banget ih, masa cuman aku doang yang make 'aku-kamu."

Sudut bibir Arkan tertarik saat mendengar kalimat dari Disa barusan. Senyuman yang merekah tertampilkan disana. Sungguh senang hatinya saat Disa memanggil sebutan dirinya 'aku.

"Lucuu sekalii mama muda satu iniii!" Arkan menarik gemas tubuh Disa ke dekapan nya. Tangan nya mengelus-ngelus lembut lengan Disa.

"Puas hah?!"

Arkan terkekeh. "Puas banget dongg."

Dengan kejahilan nya, Disa menggigit gemas jari telunjuk Arkan yang sedang menopang di bahu kanan nya.

"Akhh!" Arkan reflek menjerit. Arkan juga reflek menarik tangan nya. Ia menatap jari nya yang terdapat bekas gigitan disana. Sebenarnya tidak sakit, melainkan sebuah respon kaget semata.

Sementara Disa, ia malah tertawa geli. Sama sekali tak ada rasa bersalah bagi nya. "Komuk nyaa lucuuu."

"Ohh jadi ceritanya udah pandai ngejahilin?"

Disa terkekeh. "Ga gitu Kak Arkannn."

"Mana sini coba liat." Disa semakin mengikis jarak nya pada Arkan. Tangan kanan nya yang tak memegang gulali candy itu ia ulurkan untuk meraih jari Arkan yang terkena gigitan. Disa mampu melihat terdapat bekas gigitan di kulit itu.

"Aishhh bebekass lagii."

Disa mengelus-ngelus lembut jari telunjuk tersebut menggunakan jempol nya. Sesekali ia menghembus nya hangat. "Sowlyy, niat nya cuman mau jahilin ajaa tapi malah jadi gini."

Sontak Arkan meraih kepala Disa dan menarik nya lembut agar kembali ke dekapan nya. Arkan mengusap-usap pelan rambut bagian samping wanita ini. "Gapapa, ngapain minta maaf sih, Disa? Tau kok kamu cuma iseng."

Disa tertawa kecil. Entah hal apa yang berhasil membuat nya tertawa geli.

Arkan melirik wajah Disa yang sedang bersandar pada tubuh nya. "Kenapa?"

"Lucuu tauuu, manggil nya pake 'kamyuuuu. " Balas nya dengan kekehan.

"Make panggilan itu ngerasa feel nya jadi beda gak sih?" Disa menatap wajah Arkan sembari melahap gulali candy yang masih tersisa.

"Iya, sekarang feel nya lebih kerasa. Lebih nyaman dan lebih ngerasa deket dan romantis. Kalau yang kemarin diantara kita berdua rasanya kerasa asing banget."

Disa tersenyum merekah. Ia merasa salting dan ke sem-seman karena ulah lelaki ini. "Kok sweet bangettttt."

Sudut bibir Arkan tertarik, menampilkan senyuman kecil disana. "Peluk dong, Dis."

DISA | brokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang