17||

36.4K 2.3K 446
                                    

Diri mu salah satu nya penyebab senyuman  indah itu menghilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diri mu salah satu nya penyebab senyuman  indah itu menghilang.
-Disa
_____________________________________

Disa melepaskan helm dan mengulurkan kan nya pada mas ojol itu. "Makasih ya mas."

"Iya sama-sama mbak, marii." Pamitnya lalu berjalan melesat menembus jalanan komplek ini.

Itulah transportasi Disa sekarang, menaiki angkutan umum atau ojek onnline. Yang tadi nya kemana-mana selalu menggunakan motor milik ayah nya sekarang tidak lagi. Motor itu lenyap untuk membayar segala hutang-hutang Jaka dan salah satunya perjudian.

Sekarang diri nya sudah berada di depan rumah minimalist itu. Rumah ini tak terlalu besar, akan tetapi terkesan mewah dan megah di penglihatan Disa. Rumah yang bernuansa putih dan di mix dengan warna abu-abu. Entah lah, rumah ini sangat jauh berbeda dengan rumah Disa yang kecil dan teramat sederhana.

Disa menarik nafasnya dalam-dalam. Rasa gugup dan takut menyatu padu di lubuk hatinya. Alhasil Disa melangkah kan kaki nya berani mendekati pagar abu-abu itu.

Disa melirik ke arah pos satpam, mencari seseorang yang bisa membuka kan pagar ini.
"Permisiii!" Seru Disa melirik melalui sela-sela besi pagar.

"Permisii!"

"Iyaa!!" Jawab lelaki itu berjalan menghampiri Disa. "Ada perlu apa dek?"

"Saya mau bertanya pak, apa benar ini rumah nya Kak Arkan?"

"Bener, ini rumah den Arkan. Tapi dia lagi gak ada di rumah, pergi keluar dari tadi."

"Kalau orang tua nya lagi ada di rumah?"

"Ada, kebetulan juga pak Fadlan lagi cuti."

Disa mengangguk paham. "Boleh saya masuk? Saya mau ketemu dan bicara sama orang tua nya Kak Arkan."

"Oh, boleh-boleh. Sebentar." Lelaki itu sontak membuka kan pagar untuk jalan nya Disa. Spontan Disa melangkah kan kaki nya masuk dan pak satpam ini kembali menutup pagar itu rapat-rapat.

"Mau saya anter dek?" Tawar nya yang sudah berdiri di samping Disa.

"Boleh."

"Mari." Ucap nya lalu berjalan lebih dulu. Disa mengangguk lalu berajalan menyusul langkah pria itu.

Pandangan nya menelisik luas halaman rumah ini. Taman depan yang cukup luas dan indah, terdapat beraneka ragam macam bunga yang terdapat disana. Pandangan Disa teralihkan pada garasi yang terdapat empat macam mobil mahal disana. Ditambah 3 motor sport yang terparkir rapi. Disa semakin yakin Arkan terlahir dengan segala macam kemewahan dan dapat disimpulkan keluarga Arkan berada.

"Mas Arta, ibu mana?" Pertanyaan itu mampu membuat terawangan Disa memudar. Tanpa di duga dirinya telah berada di depan pintu utama rumah ini.

"Dapur." Singkat nya. Disa dapat melihat lelaki yang berada di sofa itu sedang berkutat pada laptop nya. Sedikit pun pandangan tak ia layangkan pada Satpam rumah nya ini.

DISA | brokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang