Sudah sebulan lamanya sejak aku mulai menjadi guru privat.
Sejak awal, Eris tak memiliki niat untuk menghadiri kelasku.
Dalam hal matematika dan bahasa, dia bakal menghilang begitu saja, dan tidak akan muncul kembali sebelum kelas berpedang dimulai.
Tentu saja ada pengecualian. Dia hanya akan memperhatikanku dengan sungguh-sungguh di kelas ilmu sihir.
Saat pertama kali dia berhasil menggunakan sihir Fireball, aku tidak bisa menemukan kata yang tepat dalam kosakataku untuk menjelaskan betapa senangnya dia. Dan dia sambil melihat ke arah tirai yang terbakar, berkata:
"Suatu hari aku akan mengeluarkan kembang api yang besar seperti Rudeus."
Aku memadamkan api yang membakar tirai, dan memberi peringatan keras kepada Eris agar dia tidak menggunakan sihir api bila tidak ada aku disekitarnya. Tirai yang terbakar memancarkan cahaya yang menyelimuti Eris. Tak peduli dari sisi manapun kau melihatnya, Eris benar-benar terlihat seperti pembakar, tapi kelihatannya dia lumayan bersemangat untuk mempelajari itu. Namun, kalau dihilat dari kemampuannya memahami sihir api, seharusnya dia juga bisa belajar dengan baik pada mata pelajaran lainnya.
Itulah yang aku pikirkan, tapi ternyata prediksiku benar-benar melenceng.
Eris sama sekali tidak memiliki niat untuk mengikuti kelas bahasa dan matematika.
Kalau aku mulai membahas kelas tersebut, dia akan segera melarikan diri. Kalau aku mencoba untuk menangkapnya, dia akan memukulku sebelum melarikan diri.
Kalau aku terus mengejar dia, dia akan berbalik dan menghajarku sebelum melanjutkan pelariannya.
Aku pikir dia akan paham tentang pentingnya bahasa dan matematika gara-gara insiden yang terjadi sebelumnya, tapi sepertinya dia masih sangat membencinya.
Saat aku mengeluh kepada Philip, dengan acuh tak acuh ia menjawab:
"Membuat murid mau mendengarkan pelajaran di kelas itu juga tugas seorang guru."
Aku tak bisa menyangkal itu.
Aku mulai mencari Eris.
Sekalipun Ghyslaine datang ke kelasku untuk belajar bahasa dan matematika dengan sungguh-sungguh, pada akhirnya, dia itu masih lebih seperti pendampingnya Eris.
Bagaimana bisa aku mengajari Ghyslaine sendirian?
Tapi, mencari Eris itu bukan hal mudah.
Dibandingkan aku yang baru datang kemari sebulan yang lalu, Eris sudah tinggal di sini selama bertahun-tahun. Dibandingkan denganku, dia jauh lebih akrab dengan area yang ada di sekitar sini. Dan jangan bicara soal petak umpet.
Guru privat yang sebelumnya juga sudah berusaha keras untuk membereskan masalah ini.
Tetapi. Tak peduli seberapa besarnya mansion ini, area yang ada di dalamnya tetaplah terbatas. Pada akhirnya, Eris masih bisa ditemukan.
Guru yang berhasil menemukan Eris pada akhirnya juga dihajar tanpa terkecuali.
Pada mulanya para guru banyak yang keluar gara-gara masalah ini.
Tapi ada juga guru privat yang membalas dan balik menghajar Eris. Kekerasan melawan kekerasan. Itu adalah sesuatu yang mulanya aku rencanakan.
Tapi di tengah malam, guru itu diserang oleh Eris dengan menggunakan pedang kayu, dan menderita luka-luka yang membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan untuk bisa sembuh sepenuhnya, yang memaksanya untuk berhenti mengajar.
Satu-satunya orang yang mampu menghalau serangan Eris di siang dan malam adalah Ghyslaine.
Aku tak yakin bisa menghalau serangan dari Eris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation
FantasyPria 34 tahun, yang mengurung diri di kamarnya dan menghabiskan waktu dengan bermain game dan berselancar di internet, mengalami kecelakaan lalu lintas pada hari tertentu dan meninggal... tetapi segera bereinkarnasi sebagai bayi di dunia pedang dan...