Vol 3 - Episode 6

8 0 0
                                    

Kota Rikarisu.

Salah satu dari 3 Kota Besar di Benua Iblis.

Kota yang digunakan Kaisar Iblis Agung Kishirika Kishirisu sebagai markas saat perang manusia-iblis berlangsung.

Nama lainnya adalah Kastil Tua Kishirisu.

Hal pertama yang akan membuat orang terkejut ketika melihat kota ini adalah, lokasinya.

Kota ini dibangun tepat di tengah-tengah kawah raksasa, seakan-akan tidak ada tempat lain saja.

Kawah tersebut bertindak sebagai tembok alami, dan tidak peduli seberapa seringnya musuh menyerang, tembok itu tidak pernah runtuh.

Bahkan sekarang, tembok alami itu masih berfungsi untuk menghalangi para monster agar tidak masuk ke dalam kota.

Kastil Kishirisu yang sebagian telah rusak berdiri di pusat kota.

Kastil itu dihancurkan di masa-masa kampanye militer Laplace.

Hingga kini, kastil tersebut masih menunjukkan sisa-sisa pertempuran maut antara beberapa Raja Iblis yang tergabung dalam faksi Kaisar Iblis Agung Kishirika, melawan Dewa Iblis Laplace.

Tembok alami yang sangat bisa diandalkan, dan kastil berwarna hitam keemasan dengan bayangan masa lalunya yang penuh dengan kejayaan.

Dua ikon tersebut menceritakan kisah tentang kekuasaan yang dahulu dimiliki oleh Kaisar Iblis Agung, dan perjuangan dari ras iblis.

Kota Rikarisu adalah kota yang penuh dengan sejarah.

Dan terakhir, disarankan bagi para wisatawan untuk menunggu hingga malam hari, agar menyaksikan keindahan sesungguhnya dari kota ini.

-- Kutipan dari buku “Keliling Dunia” oleh Petualang Bloody Count. --

Itulah pengetahuan yang aku miliki tentang tempat yang dikenal sebagai Kota Rikarisu.

Ada tiga pintu masuk menuju kota.

Salah satunya adalah dengan cara melompat langsung ke dalam kawah.

Kawah itu memiliki tinggi yang tidak biasa, kecuali kau bisa terbang, sepertinya pintu masuk yang lain akan sulit untuk dilalui.

Kemudian, pintu masuk yang kedua memiliki 2 penjaga.

Dengan kata lain, keamanan di kota ini bisa dibilang ketat.

Aku menatap Ruijerd.

“Apa yang akan kita lakukan?”

Aku mengingat percakapan kami di desa Migurd.

“Ruijerd-san. Kota ini, apa mereka akan mengijinkan kita masuk?”

“Aku belum pernah memasukinya. Mereka selalu mengusirku.”

Terlepas dari ras manusia, ras Supard sangat dibenci oleh semua orang.

Pada saat ini, kebencian itu sudah mendarah-daging.

Setelah melihat reaksi yang ditunjukkan Eris, aku akhirnya mengerti.

Aku pikir kami tidak akan terlalu mendapat banyak masalah di Benua Iblis, tapi sepertinya tidak akan begitu.

“Omong-omong, cara seperti apa yang biasa mereka gunakan untuk mengusirmu?”

“Pertama, ketika aku berjalan mendekati kota para penjaga akan mulai berteriak, sesaat kemudian, petualang dalam jumlah banyak akan keluar dari dalam kota.”

Sebuah gambaran arus peristiwa mengalir di dalam pikiranku, dimulai dari para penjaga yang berteriak “Berhenti!” dan kemudian pria-pria berotot dalam jumlah besar keluar dari dalam kota untuk menyerang.

Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang