Vol 3 - Episode 2

8 0 0
                                    

Ketika aku bangun, hari sudah malam.

Apa kusaksikan saat ini adalah langit yang dipenuhi bintang.

Ada beberapa ranting pohon yang terbakar dan mengeluarkan bunyi berderak.

Bayangan yang terbuat dari api menari dari sisi ke sisi.

Sepertinya aku sedang tertidur disamping api unggun.

Tentu saja, aku tidak memiliki ingatan tentang membuat api unggun sebelumnya, dan aku juga tidak memiliki ingatan tentang membuat kemah.

Ingatan terakhir yang aku miliki...... Ah.

Warna langit tiba-tiba berubah, dan tubuh kami diselimuti oleh cahaya berwarna putih.

Dan kemudian, mimpi itu.

Sialan.

Aku melihat sebuah mimpi yang menjengkelkan.

"Hah.......!"

Aku buru-buru melihat tubuhku dengan panik.

Ternyata yang ada di sini bukanlah tubuh gendut dan lambat yang tidak mampu melakukan apa-apa. Rudeus yang muda dan kuat telah kembali.

Saat aku memastikan itu, ingatanku tentang mimpi yang tadi mulai memudar.

Aku menghembuskan nafas lega.

"Tch."

Dewa Manusia sialan itu benar-benar membuatku merasa tidak nyaman.

Tapi ini sangat bagus. Sepertinya aku masih hidup di dunia ini.

Masih ada banyak hal yang belum aku lakukan..... Paling tidak, ijinkan aku untuk membuang bukti bahwa aku telah menjadi seorang penyihir. [1]

Aku mencoba untuk bangun.

Punggungku benar-benar sakit. Apa itu gara-gara aku terus berbaring di tanah sejak aku mendarat?

Di bawah langit malam, terbentang tanah yang kering kerontang.

Sepertinya hampir tidak ada tanaman yang tumbuh di sekitar sini. Bahkan tidak ada serangga di sini. Selain bunyi berderak api unggun, aku tidak bisa mendengar bunyi lain apapun.

Di mana ini?

Paling tidak dalam ingatankuku, aku belum pernah melihat tempat seperti ini.

Kerajaan Asura penuh dengan hutan dan padang rumput.

Apakah cahaya putih itu mengubah pemandangannya menjadi seperti ini...?

Aah, bukan.

Bukan itu. Bukan seperti itu.

Hitogami sudah bilang sebelumnya, aku telah diteleportasi.

Ke Benua Iblis.

Kalau begitu, tempat ini harusnya adalah Benua Iblis.

Pasti ini gara-gara cahaya itu.... Oh.

Ghyslaine dan Eris...!

Setelah aku berdiri, aku menoleh dan melihat apa yang ada di belakangku. Eris sedang tertidur sambil menggenggam mantelku.

Kenapa ada mantel yang menyelimuti tubuhnya?

Aku tidak memakai sesuatu seperti itu....

Yah, sesuatu seperti ladies first, mungkin.

Dibelakang Eris ada tongkat sihir, "Raja Naga Air yang Sombong".

Sepertinya dia tidak terluka, dan sekali lagi aku merasa lega.

Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang