Vol 3 - Episode 5

7 0 0
                                    

Hari Berikutnya.

“Selamat pagi.”

Saat kami hendak pergi meninggalkan desa, Robin datang untuk berbicara denganku.

Sepertinya hari ini dia juga akan berdiri menjaga pintu masuk desa.

“Selamat pagi, apa anda akan menjaga pintu masuk desa lagi hari ini?”

“Ya, paling tidak sampai orang-orang yang pergi berburu kembali.”

Kalau dipikir-pikir, bahkan setelah satu malam berlalu, para pria masih belum kembali.

Jika demikian, bisa jadi dia menjaga pintu masuk desa selama semalaman penuh?

Itu mengingatkanku dengan para penjaga yang ada di dalam game RPG.

Sebuah pekerjaan sederhana, di mana kau hanya perlu berdiri di sana, baik itu pagi, siang, atau malam.

Meski begitu, aku penasaran apa hanya dia satu-satunya orang yang bertugas untuk menjaga pintu masuk desa sampai yang lainnya kembali.

Ah, Kepala desa juga berada di sini.

Karena desa ini tidak terlalu besar, mungkin Kepala desa juga harus bekerja cukup keras.

“Apa kalian sudah mau pergi?”

“Ya, kami sudah menyelesaikan urusan kami dalam percakapan kemarin malam.”

“Tapi, aku masih ingin mengobrol denganmu tentang anakku...”

“Aku juga sangat ingin melakukan itu, tapi kami tidak bisa tinggal berlama-lama di sini.”

“Benarkah?”

Sayangnya, situasinya memang seperti itu.

Padahal aku juga sangat ingin mendengarkan cerita tentang masa kecil Roxy.

“Setelah saya kembali ke Asura, saya akan mencoba untuk menghubungi anda lagi.”

“Aku serahkan itu kepadamu.”

Setelah menundukkan kepalaku, aku menulis pada memo yang ada di dalam hatiku, agar aku tidak lupa untuk menghubungi Robin saat aku bertemu lagi dengan Roxy.

“Ah, benar juga, tolong tunggu di sini sebentar.”

Sepertinya Robin baru saja mengingat sesuatu, dan langsung masuk ke dalam desa.

Setelah dia memasuki suatu rumah (kemungkinan besar rumahnya Roxy), beberapa menit kemudian.

Dia kembali sambil membawa seorang gadis yang sangat mirip dengan Roxy.

Kalau kau ingin memanggil seseorang, bukannya kau bisa menggunakan telepati, itulah yang aku pikirkan, tapi sepertinya dia sedang membawa sebilah pedang.

Apa dia akan memberikan pedang itu kepadaku ya?

“Ini adalah istriku.”

“Aku adalah Rokari.”

Sepertinya gadis ini adalah ibunya Roxy.

“Nama saya Rudeus Greyrat. Anda kelihatan lumayan muda.”

Kalau bukan karena kedua orang ini, aku tidak akan pernah bisa meninggalkan rumahku.

Saat aku memikirkan itu, kepalaku sepertinya secara naluri menunduk lebih rendah, sampai pada akhirnya aku membungkuk di hadapan mereka.

“Itu tidak mungkin, aku masih muda? Usiaku tahun ini sudah mencapai 102 tahun.”

“Itu.... itu masih lumayan muda.”

Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang