Vol 3 - Episode 9

9 0 0
                                    

Kota Rikarisu, rumah nomor 2 di baris Kiribu.

Arsitektur dari lantai pertama dibangun sebagai bangunan panjang yang memiliki 4 pintu masuk.

Orang-orang yang tinggal di sana tidak bisa dianggap sebagai orang kaya, namun mereka juga tidak terlalu miskin sampai-sampai mereka harus berjuang untuk bisa hidup di daerah kumuh. Intinya, mereka memiliki kekayaan yang biasa-biasa saja untuk ukuran Benua Iblis.

Di tempat itu, ada 3 bayangan yang sedang bergerak; 2 bayangan kecil dan 1 bayangan besar. Mereka melenggang dengan arogan, layaknya tidak ada orang di sekitar mereka. Dan mereka berhenti di depan salah satu pintu dengan lancar.

“Halo. Kami dari Guild Petualang telah datang--”

Suara anak laki-laki terdengar dengan keras sembari anak tersebut mengetuk pintu.

Itu aneh.

Tidak ada seorang pun petualang di area ini yang biasa menggunakan nada bicara sesopan itu. Pada dasarnya, petualang adalah orang-orang yang kasar.

Tapi penghuni rumah itu tertipu oleh suara yang terdengar halus tersebut, dan membuka pintu rumahnya. Apa yang muncul dari balik pintu tersebut adalah seorang gadis muda berusia sekitar 7-8 tahun, dengan ekor panjang dibelakang tubuhnya yang mirip seperti kadal, dan gadis itu juga memiliki lidah bercabang, yang merupakan ciri-ciri dari ras Houga.

Anak laki-laki yang mengetuk pintu tersenyum kepada gadis muda tersebut dan berkata.

“Selamat pagi nona, apa benar ini rumahnya Meisel-san?”

“Ya, a, ada apa ya?”

“Ah, mohon maafkan saya karena saya lupa memperkenalkan diri. Nama saya Rudeus, dari “Dead End”“

“D, Dead End?”

Gadis itu juga mengenal nama “Dead End”, iblis jahat dari ras Supard yang membunuh siapapun tanpa pandang bulu, dan melakukan banyak eksploitasi militer dalam peperangan Laplace.

Dia adalah individu yang paling brutal.

Kalau ada orang yang bertemu dengannya, hidup mereka akan menemui jalan buntu. Siapapun yang bertemu dengannya pasti akan berkata, “Kalau aku tidak berlari dengan sekuat tenaga, aku pasti sudah lama mati”.

Nama tersebut adalah definisi dari rasa takut, dan bahkan diantara para petualang yang mengaku bahwa mereka mampu mengalahkan Makhluk sihir dalam bentuk apapun, tubuh mereka tetap akan gemetar ketakutan saat mereka mendengar nama “Dead End”.

Meisel juga mengetahui ciri-ciri khusus yang dimiliki “Dead End”, dan sudah pasti anak laki-laki yang berada di hadapannya saat ini bukanlah makhluk tersebut.

“Kami telah menerima permohonan anda untuk membantu mencari hewan peliharaan. Saya ingin mendengar lebih banyak detilnya, apakah anda memiliki waktu untuk menjelaskan permohonan anda kepada kami?”

Dead End.

Itu adalah nama yang mengerikan, dan dua orang yang berada di belakang anak laki-laki itu juga kelihatan aneh, tapi setelah mengamati anak laki-laki yang menggunakan kalimat yang kelewat sopan tersebut, rasa takut gadis itu menghilang.

Ditambah lagi, sepertinya mereka adalah petualang yang menerima permohonan dirinya.

“Tolong bantu aku mencari Mii-ku.”

“Ya, namanya adalah Mii-chan, kan? Itu benar-benar nama yang manis sekali.”

“Itu adalah nama yang aku pilih.”

“Ah, selera anda benar-benar mengagumkan.”

Meisel merasa sangat senang setelah mendengar pujian itu.

Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang