Langit diatas sana tampak sedang berperang dengan dirinya sendiri. Setiap Sisi sudutnya menampakan warna yang berbeda. Suhu panas yang tinggi mendominasi sisi barat dari Negeri Ginseng itu. Cerah Berawan menjadi pemandangan yang apik di sisi Selatan. Lalu langit kelabu yang tampak sedang murung hadir di langit area utara.
"Seiryu, apa kau tak akan melakukannya ?" Pertanyaan sarat akan jawaban itu dilontarkan. Seiryu, sang penjaga Negeri Timur itu terdiam tak bergeming ditempatnya.
"apa aku harus melakukannya ?" ujarnya disertai dengan nada ragu. Jeongbogja yang bertugas membantunyapun mendekati. Turut menyaksikan pemandangan apik dibawah sana, memperlihatkan sepasang anak kecil yang sedang bermain.
"Yang kau lakukan tak akan mencelakai mereka!" Ucap jeongboja itu mencoba meluruskan segala kekhawatiran yang sedang menyelimuti hati pemimpinnya.
"Rasanya merampas kesenangan mereka membuatku terlihat sangat kejam !" Dan akhirnya, hal yang membelenggu direlungnya ia sampaikan.
Ya, siapa yang tak mengenal Penjaga Negeri Timur itu. Sosok yang sangat ramah dan bersahaja. Semua kebaikan seakan hanya ada padanya.
"mereka akan kembali bermain besok, kau tahu itu !" Dengan berat hati, Seiryu harus melakukan apa yang menjadi tugasnya saat ini. Menutup mata untuk beberapa saat dan sebuah angin kencang tercipta. Langit bergemuruh tepat saat ia membuka matanya. Tak butuh waktu lama, Hujan lebat membasahi sisi timur negeri itu. Tentu saja, sepasang anak-anak itu dibuat sangat kalang kabut. Memencar, menemui orang tua mereka masing-masing.
"Deeja... Selesaikan sisanya !"
"Baiklah. Akan aku lakukan, Seiryu"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."oh, eoseo osibsio... lama tak beretemu Wendy-ssi !" Aku memutar bola mataku jengah. Wanita ini selalu tahu bagaimana caranya membuat moodku semakin menurun.
"Yaa... apa kau tidak lihat bagaimana keadaanya saat ini ?" Kang Seulgi mencoba menjelaskan semuanya pada pemilik cafe yang sedang kami kunjungi ini.
"Wae, apa ada hal aneh terjadi sebelum kalian kemari. Kutebak... apa kau bertemu dengan..."
"Gotcha Park Sooyoung, aku tahu kau sepintar itu !" Tidak, Kang Seulgi. Aku akan membalaskan dendamku padamu cepat atau lambat.
"Benarkah ? Wendy-yaa, benarkah ?"
"Ice Americano dan Lemon Cake !" Ucapku berusaha untuk mengalikan pembicaraan. Aku tidak percaya jika aku memiliki teman yang seperti ini.
"Yaa, jawablah pertanyaanku terlebih dahulu !" Ucap Parkk Sooyoung kembali.
"Kau tak akan mendapatkan jawaban darinya. Bertanyalah, aku akan menjawabmu" Kang Seulgi dan Park Sooyoung, lihatlah. Aku akan membuat nama kalian dalam daftar pembalasan dendamku.
Pandanganku teralihkan seketika, oleh dua orang pria yang tampak begitu dekat namun terdengar perdebatan diantara keduanya. Seorang Pria yang terlihat dipenuhi dengan aura kegembiraanya, menutupi seseorang yang sedang menjadi lawan bicaranya. Tak terdengar jelas apa yang menjadi inti yang mereka perdebatkan. Namun, bisa dipastikan jika pria yang menutupi temannya itu banyak sekali memberikan petuah.
"Dia Boo Seungkwan, salah satu Chajneun yang sangat terkenal disini !" Aku mengalihkan pandanganku kembali pada Park Sooyoung, yang tengah meletakan Ice Amercano serta Lemon Cake Pesananku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin'Blue
FanfictionSaat Angin menyadarkanmu, jika tak selamanya langit mendung menjatuhkan hujan