"di sisi ini kau bisa menambahkan payet yang sama dengan yang dibawah. Lalu, pertajamkan lagi lekukan garis dari lengan bawah hingga ke pinggangnya !" Aku melangkah, menuju keberbagai ruangan untuk memastikan jika semua yang terjadwalkan hari ini akan berjalan sesuai rencana.
"sajangnim...." Mataku berdalih pada sumber suara. Memperlihatkan seorang pria dengan rambut hijau yang sudah menjadi ciri khas dari dirinya.
"ini beberapa catalog desain yang akan dirilis besok" Kuraih benda persegi panjang yang berada di genggamannya. Menggeser laman demi laman yang besok sudah harus berada di hot line website.
"Semuanya sudah bagus, desain juga sudah sesuai. Aa, ada satu penulisan kata yang salah!" aku menyodorkan kembali tab yang pria bernama Yang Keeho ini sempat berikan padaku.
"disini, Plaite Blazer!" Ucapku dengan menunjuk pada kata yang kusebutkan.
"P.L.A.I.D, itu yang tepat !"
"aa, baiklah. Aku akan memperbaikinya. Terima kasih, sajangnim!" Yang Keeho melangkah untuk kembali menyempurnakan pekerjaannya.
Tidak, ia tak menyempurnakan. Tetapi ia memperbaiki agar menjadi lebih baik. Bukankah kesempurnaan itu tidak ada ? Aku melangkah kembali, menuju ke ruangan yang berbeda yang berjarak kurang lebih sepuluh meter dari tempat aku berdiri sebelumnya. Dan itu adalah ruangan dari....
"eoh, Sajangnim !" Yup, Kim Yerim. Personal yang selalu tak bahkan tanpa dirinya mungkin semuanya akan berantakan.
"kau sudah selesai ?" Aku menyandarkan tubuhku pada pintu masuk keruangannya. Yang dimana, hanya berjarak kurang dari dua meter dari ruanganku didalam sana.
"wae ? Ada yang bisa kubantu ?"
"aku ingin mengajakmu minum nanti malam, kau bisa ?" Kim Yerim memicingkan matanya. Ia melakukan spilling pen, sesuatu yang menjadi kebiasaan saat ia sedang memikirkan sesuatu.
"Hanya kau dan aku ?" Tanyanya kembali.
"hem! Kau bisa ?" Kini giliranku yang cukup stabil menanti jawaban yang akan ia berikan.
"baiklah!" Aku merekahkan senyumku. Berjalan mendekati ia yang sedang sibuk dengan alat-alat kerjanya.
"aku akan menunggumu nanti, ditempat biasa !" Kulanjutkan langkahku untuk kembali mengunjungi ruangan-ruangan lain, memastikan jika semuanya berjalan lancar. Seperti yang ia ucapkan dan seperti yang aku inginkan.
~
"wae, kamcagi ?" Aku menyesap Sampanye dengan rasa manisnya dan gelembung sodanya yang memberikan sensasi tersendiri dimulutku ini.
"tidak ada, hanya saja aku sedang ingin minum denganmu!" jawabku dengan kembali menyesap minuman berakohol rendah itu.
"aa, matta... untuk model yang akan menjadi..."
"Yaa, jangan membicarakan apapun itu tentang pekerjaan saat jam kerja sudah selesai !" Lagi, kudapati Kim Yerim yang menatapku dengan tatapan penuh tanyanya.
"eonnie, kenapa kau tiba-tiba...."
"aku baik-baik saja, aku hanya ingin minum karena kita berdua sudah lama tidak minum seperti ini !" ucapku datar namun cukup panjang.
"okay, arraseo !" Kini giliran Kim Yerim yang menyesap Wine berwarna sedikit hitam yang ia pesan.
"Yerim -ah, bagaimana menurutmu jika aku membuka hatiku kembali ?" Ucapku yang seketika itu pula mampu membuat Kim Yerim kembali menjadikanku sebagai pusat perhatiannya.
"eonnie, neo...." Yup, reaksinya sudah dapat kutebak. Tak jauh berbeda dengan teman-temanku yang lainnya. Raut penuh tanya mengenai siapa serta alasan yang juga wajib untuk aku jelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin'Blue
FanfictionSaat Angin menyadarkanmu, jika tak selamanya langit mendung menjatuhkan hujan