15

57 10 0
                                    

"Jangan memaksa orang lain jika ia tak mau !" Aku menatap Son Wendy yang masuk kedalam Rumahnya begitu saja. Sesuatu terasa mengganjal direlungku.

"Wae Kamchagi ? Apa ia sedang dalam masanya ?" Pandangku beralih pada Son Dino setelah ia mengucapkan kalimat aneh itu. Masanya ?

"Hah.....
Pulanglah Hyung, jangan menghiraukan kalimatku sebelumnya !" Rasa bersalah mulai menyelimutiku.

"Son Dino -Ssi, aku akan memasakan kepiting itu untuk kalian !" Ucapku tiba-tiba yang sepenuhnya aku sadari.

"hyung..... sudah kukatakan jika kau tak perlu menghiraukan ucapanku sebelumnya !"

"ani... tiba-tiba saja aku juga ingin memakannya !" Tanpa sungkan, aku malangkah mendahului Dino masuk kedalam Rumah dari Noonanya itu.

Langkahku terhenti. Tentu saja aku tidak ingin dicap lancang, terlebih hal yang tak terlalu baik telah terjadi sebelumnya. Kupandangi Son Dino yang masih berdiri ditempatnya dengan wajah kebingungan. Dan ya, dia akan semakin linglung jika aku mengatakan alasan yang sebenarnya, walaupun akan terdengar sangat sederhana.

"baiklah, awas saja jika kau tiba-tiba pergi begitu saja !" ancam Son Dino yang kemudian melangkah masuk dan menutup rapat Pintu berwarna senada dengan Pintu Rumahnya di depan sana.

Kuikuti langkah Son Dino sembari kembali mengamati inci demi inci sudut Rumah yang cukup sederhana ini. Son Wendy dan adiknya ini bahkan memiliki selera yang sama. Sosok sederhana yang terlihat jelas saat kalian memasuki Rumah mereka, walaupun tak lagi dipungkiri jika keduanya adalah Manusia dengan Namanya yang berada pada level yang berbeda.

"Yaa, bahkan Noona menaruh kepitingnya begitu saja !" kuikuti arah pandang Son Dino, mendapati Kepiting segar itu diatas meja makan. Jangan salah, tentu saja Ia dalam keadaan terikat dan sudah tak bernyawa, Tidak berbahaya.

Bibirku mengulas senyum tipis. Aku mendekati dan mengambil kepiting yang berukuran cukup besar ini.

"menu apa yang ingin kau makan ?" Tanyaku pada Son Dino yang entah sejak kapan sangat gemar mematung itu.

"Aku pemakan segalanya, aku menyerahkannya padamu. Hehe !" Ujarnya dengan tawa yang dibuat-buat.

"Son Wendy -nim ?" Tanyaku kembali sedikit berhati-hati.

"Noona -deo, apapun itu asalkan enak kami akan memakannya !" Aku memutar bola mataku, memikirkan menu apa yang harus kusajikan untuk kakak-beradik ini.

"aa, Kami tidak bisa memakannya mentah. Terutama Noona ! Pastikan kau harus memasaknya, yee !"

"Baiklah, aku mengerti !" Kubersihkan kepiting ini terlebih dahulu, dengan kepalaku yang terus memikirkan bagaimana aku mengolahnya.

"Dino -Ssi, apa kau dan Noonamu menyukai sayur ?"

"Yaa, karena itulah aku mengatakan jika aku dan Noona adalah pemakan segalanya !"

"ah, Maja ! Lalu, bagaimana dengan makanan Pedas ?"

"Jangan terlalu, Karena Noonaku tidak akan berhenti makan dan berakhir dengan perutnya yang bermasalah saat dia bangun besok !"

Aku menatap Son Dino yang sedang memotong beberapa buah untuk ia santap.Ia bahkan mengetahui bagaimana Noonanya dengan amat Detail. Aku mengerjap dan tiba-tiba saja mengingat hal yang terasa sedikit janggal tadi pagi.

"Hyung.... jangan bilang kau akan menumisnya dengan saus pedas ?" Ucapan Dino mengalihkan perhatianku kembali padanya.

"Eoh, Majayo !" Jawabku membenarkan. Son Dino membulatkan matanya. Apa Noonanya juga tidak bisa memakan makanan yang akan aku buat ini ?

Fallin'BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang