Lagi dan lagi, aku harus mengepal kuat jemariku. Kupejamkan mataku setelah mendengar hal tak masuk akal tadi. Siap Pelaku yang berani membuat Dino mundur dari Camebacknya sebagai seorang aktor ini.
"sajangnim !" Kudelik atensiku, mendapati Kim Yerim dengan sikap santainya yang masuk keruanganku. Hal ini sudah biasa ia lakukan. Namun, kali ini semuanya terasa salah dimataku.
"tak bisakah kau mengetuk pintu terlebih dahulu ?" Ucapku dengan nada yang cukup tinggi.
"aku sudah melakukannya, mungkin jika aku terus mengetuk pintumu akan rusak !" Sikap konyolnya kembali, setelah hampir satu minggu aku tak mendengarnya karena ia yang meminta Jatah untuk Cuti.
"wae, apa ada sesuatu ?" Tanyaku kembali setelah melirik beberapa kertas yang ada di genggamannya.
"ah, aku ingin menanyakan Detail bordir dari desain ini. Apa kau memiliki waktu ?" Moodku yang sempat memburuk, kini mulai membaik. Membahas pekerjaan dengan seorang Kim Yerim akan membuat nuansa hatimu berbeda dari sebelumnya. Tak ayal, hariku yang semula biasa saja menjadi buruk jika sikap menyebalkannya sudah muncul.
Namun, tak dapat untuk dipungkiri kinerjanya berada pada level yang berbeda, berbanding terbalik dengan ia yang kalian temui saat ia sedang bersantai.
"Baiklah, aku juga ingin langsung mengadakan rapat dengan Para maker. Bisa kau menyuruh mereka untuk berkumpul 5menit lagi ?"
"Tentu, kami akan berada ditempat biasa 5menit lagi !" Aku merekahkah senyumku, menatap punggung gadis mungil yang menghilang dibalik pintu kaca disana.
Kuraih ponselku, mencari kontak Son Heesung untuk menanyakan apa alasan hingga Dino tak melanjutkan dramanya. Tidak, apa aku harus menanyakannya pada Dino langsung, atau kepada manager barunya itu.
Hah ! Jeon Wonwoo. Nama itu mengingatkanku kembali pada hal-hal yang ingin kulupakan.
Drttt... drttt...
Getaran ponsel ini menyadarkanku, memperlihatkan sebuah nama seseorang yang hanya akan membuatku merasa bosan jika berbicara padanya."yeobseo !
Hem, aku sudah melihatnya....
aku sedang sibuk sekarang !"Yup, berbicara dengan Son Heesung hanya akan membuat tensiku naik dan akan lebih baik aku tak melanjutkan pembicaraanku. Kulirik Jam yang melingkar di pergelangan tanganku. Beranjak, untuk kembali melanjutkan pekerjaanku.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Tumben, apa dia sedang benar-benar sibuk ?" Kalimat itu menarik perhatianku. Sang Pemilik dengan raut anehnya yang sedang menatap layar ponselnya itu.
"Ah, maksudku Son Wendy. Kau mengenalnya bukan ?" Tanya Son Hwejangnim. Tentu saja, karena beberapa hari lalu aku menemuinya.
"Ne, hwejangnim !" Ucapku sedatar mungkin. Aku tak tahu apa yang sedang berkecamuk sekarang. Setiap mendengar orang-orang menyebutkan Namanya, hal itu sedikit membuatku merasa gugup. Perasaan yang tak pernah aku rasakan.
"Kau tahu, aku bahkan menaungi banyak sekali orang hebat !" Aku menatapnya data, reaksi ini mungkin hal yang tepat untuk kutunjukan.
Kulirik Son Dino yang sedang sibuk membaca tulisan-tulisan hitam yang tertera diatas kertas putih itu. Setelah keputusannya dipublikasikan, bahkan belum satu jam beberapa Produser telah menghubungiku untuk memintanya agar berada pada acara mereka.
"melihatnya Wendy dan adiknya sudah sebesar ini, membuat rasa bangga menyelimutiku !" Lagi, kalimat itu menarik perhatianku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin'Blue
FanfictionSaat Angin menyadarkanmu, jika tak selamanya langit mendung menjatuhkan hujan