Langit sedang bergemuruh hebat, menampilkan awan hitamnya yang seperti akan jatuh ke bumi. Jika Bumi sebentar lagi akan merasakan hawa dingin, hal yang bertolak belakan sedang terjadi diatas sana.
"itu adalah kalimat terkeji yang pernah kudengar!" Xuan Hyunmoo bergedik mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh sang penjaga Langit Timur. Matanya menyorotkan amarah yang tak dapat terbendung.
"membunuhnya merupakan perkara yang besar dan jika itu terjadi aku tak dapat memastikan badai seperti apa yang akan kita hadapi" kini giliran Baekho yang menimpal.
Ya, setelah perdebatan panjang dengan isi kepalanya, Seiryu akhirnya membicarakan hal keji yang disampaikan oleh Yang Mulia. Membunuh Jeongbogja tanpa nama itu. Suasana hening yang bercampur dengan aura tak bersahabat terlihat. Bahkan tak satupun Jeongbogja pendamping yang berani menyebutkan satu buah kata kepada para Petingginya.
"Aku yakin, dia hanya ingin menuruti hawa nafsu naifnya itu!" ucap Xuan Hyunmoo kembali.
"mencari motif utamanya adalah tugas kita!" Seiryu kembali bersuara. Tak dipungkiri jika hatinya amat berdesir saat ini.
"bukankah akan lebih baik jika keduanya tidak ada?" timpalan yang tak berpikir panjang itu terucap, membuat seluruh pasang mata tertuju padanya.
"kalian juga menyadari jika semuanya menjadi kacau karena mereka berdua?" terdengar keji, namun yang dikatan oleh Zhu Que juga tak salah. Mengingat kedamaian yang selalu terjaga ribuan tahun silam namun kini, hal itu perlahan memudar. Lalu sang Penjaga Langit Selatan itu mengalami perubahan sikapnya yang drastis.
"tak ada satupun pembenaran untuk saranmu itu, Zhu Que!" Xuan Hyunmoo kali ini telah kehilangan kesabarannya.
"kau tak perlu munafik Jeongbogja Selatan, bahkan kejadian itu sama sekali tak terlupakan!" Baekho menatap Seiryu, mengisyarkan agar ia menghentikan keduanya sebelum argumen besar terjadi.
"Zhu Que, aku tentu tahu bagaimana kecewanya dirimu, bahkan semua orang disini mengetahui segalanya. Namun, kali ini kita berada disituasi yang berbeda dan kau harus memahami itu!" Kalimat penuh wibawa yang disampaikan tak cukup untuk meredam ego keduanya. Tak ada yang mau mengalah dan merasa jika masing-masing dari mereka memiliki pendapat paling benar.
"kurasa ucapan Seiryu begitu jelas, mencari motif utama Yang Mulia lalu mendapatkan jawaban untuk segalanya" Fang Baekho turun tangan. Matanya yang setajam katana itu menatap Xuan Hyunmoo dan Zhu Que bergantian.
Seiryu dan Fang Baekho memiliki andil besar di Negeri itu. Bahkan kekacauan ribuan tahun lalu berhasil diselesaikan karena campur tangan keduanya. Jika Seiryu yang bertugas untuk menenangkan dengan kalimat tak didengar, Fang Baekho akan bertindak untuk menegaskan. Baik Kibasan Sayap Api Jujak Phoenix yang disatukan dengan Jeratan Kuat serta Bisa dari Ular Hitam sama sekali bukan hal serius yang harus dikalahkan. Menjadi tak tertandingi adalah hak mutlak yang mereka miliki. Menyadari dirinya yang sama sekali tak akan menang membuat Xuan Hyunmoo menyandarkan punggungnya. Lalu Zhu Que sang berdarah panas masih berusaha menekan emosi.
"maaf, aku sudah melewati batasanku!" Ujar Xuan Hyunmoo. Menundukan kepala kembali memberikan rasa hormatnya.
Zhu Que menggebrak Kursinya kasar, pergi tanpa mengatakan sepatah katapun. Sang Jeongbogja menundukan kepala, turut undur diri mengikuti pemimpinnya. Bukan hal baru, namun Ketiga paham jika itu adalah sikap yang biasa mereka hadapi.
"kau juga boleh Pergi Xuan Hyunmoo. Jika kalian mendapatkan informasi apapun mengenai keduanya, segera laporkan kepadaku!"
Lalu kali ini, tanpa menjawab sang ternama juga keluar. Menyisakan Seiryu dan Baekho lagi dan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin'Blue
FanfictionSaat Angin menyadarkanmu, jika tak selamanya langit mendung menjatuhkan hujan