"Ice Americano....
Ice Americano...."Kalimat pesanan itu diucapkan bersamaan. Atensiku beralih pada seorang wanita yang berada tepat disampingku saat ini. Manikku bertemu, dengan kilauan coklat caramel yang begitu indah itu.
"ah, lama tak melihatmu, Son Wendy -ssi !" Aku ingin mengutuki diriku saat ini. Lama tak melihatmu? Bahkan baru kemarin aku mengantar Son Dino untuk menemuinya.
"Eoh, Anyeonghaseo Jeon Wonwoo -ssi !" Keadaan kembali hening. Belum beberapa lama, namun aku sudah gerah dengan situasi canggung ini.
"kau mau menjemput Son Dino ?" Aku kembali mengedarkan pandanganku padanya.
"Ye !" Jawabku singkat. Kepalaku terus memilah kalimat apa yang harus aku katakan untuk kembali dapat berbicara padanya.
"Terima Kasih sudah menjaga Son Dino -ku dengan baik !" Ucapnya kembali. Nada itu terdengar biasa saja. Namun, entah mengapa bagiku hal itu berada pada perasaan yang terlalu lampau. Aku mengerjap, tak ingin mengalihkan pandanganku sedikitpun pada Ciptaan terindah dari Sang Pemilik semesta ini.
"Ini pesananmu !" Aku tersadar, namun tetap tak ingin mengalihkan perhatianku dari geriknya sedikitpun.
"Aku pergi dulu !" Ucapnya kembali. Mataku terus menatap hingga Bayangan Son Wendy menjauh dan hilang dari balik Pintu kaca didepan sana.
"Son Wendy memang seramah itu !" Kupandangi seorang wanita yang mungkin sejak tadi juga memperhatikan diriku dan Wanita yang ia sebutkan namanya.
"Ah, Ye !" Jawabku singkat.
"Ini pesananmu, selamat menikmati !" Aku meraih dan menyesap rasa pahit dari Ice Americano yang kupesan ini. Seperti tujuan awal, kulangkahkan kakiku menuju kediaman Son Dino untuk mengantarnya ke tempat dimana ia memiliki jadwal hari ini.
Jarak yang tak terlalu jauh membuat aku sampai dalam hitungan menit saja. Memasuki Lift, menuju lantai dimana Rumah Son Dino berada. Sebuah Pintu berwarna hitam kusam berada didepanku saat ini. Ya, ini adalah rumah dari aktor yang memilihku sebagai manajernya itu.
"Eoh, Hyung !" Mataku membulat sempurna. Aku bahkan belum menggerakan jemariku untuk memencet bel. Namun, Pria itu tiba-tiba saja muncul dari arah yang berlawanan. Tidak, apa aku keliru. Rasanya Nomor ini adalah alamat yang tertera yang diberikan agensi padaku.
"Ani, kenapa kau...."
"Aaa... aku menginap dirumah Noona -ku !" Aku terus menatap Son Dino dengan wajah yang tak bisa mempercayai apa yang baru saja ia ucapkan. Menginap ?
"Wae, kenapa kau terkejut seperti itu ?" Aku mengerjap dan menetralkan kembali ekspresi wajahku. Kembali kupandangi Son Dino yang sedang menekan sederet angka untuk membuka pintu rumahnya. Bahkan, ia tak bisa untuk tinggal jauh dari Noona -nya ?
"masuklah Hyung, aku akan bersiap-siap sebentar !"
"Eoh, baiklah !" Tak ada yang istimewa dari Rumah seorang Son Dino, aktor yang sangat terkenal ini. Seperti Rumah pada umumnya. Dinding berwarna Cream muda menjadi pemandangan utama disini. Ya, ini adalah kali pertamaku menginjakan kaki dirumahnya. Aku kembali menyesap Ice Americano sembari mendudukan punggungku di sofa berwarna Coklat Muda ini. Sangat sunyi. Bahkan ia tak memiliki televisi sebagai hiburannya dirumah.
Atensiku menangkap sebuah foto besar yang terpajang tepat dihadapanku ini. Foto dengan bingkai kayu berwarna hitam. Menampilkan potret seorang kakak dan adik disana.
"itu adalah foto kelulusanku !" Jelas Son Dino yang entah sejak kapan sudah berada disampingku saat ini.
"kalian berdua sangat mirip"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin'Blue
FanfictionSaat Angin menyadarkanmu, jika tak selamanya langit mendung menjatuhkan hujan