CH 33/ Our Happy Ending

45 10 33
                                    

Di part ini dimohon para nahkoda kapal berpegangan erat 😬

selamat menikmati, sekian
terima seokjin

••••

Kepolisian katanya? Namjoon nggak habis pikir sama perkataan Freya yang membuatnya melongo selama beberapa saat.

Tapi Freya ngotot untuk tetap melakukan pembuktian. Mau percaya nggak percaya, Namjoon pun menyerah untuk mau mendengarkan penjelasan Freya. Tadinya Namjoon meminta Freya untuk bicara empat mata saja dengannya jika dilihat dari gelagat Jungkook yang tahu betul Jaemin itu siapa, Namjoon hanya ingin situasi diantara mereka tidak mengundang baku hantam. Memang sih, sempat terjadi perdebatan kecil antara dirinya dan Freya tapi dua pihak akhirnya sama-sama ngalah.

Jadilah Namjoon berboncengan dengan Freya ke kantor polisi. Jaemin beserta komplotannya memimpin di depan. Sementara Jungkook? Cowok itu memilih untuk tidak ikut campur. Terakhir kali dia berhadapan dengan Jaemin telah membuat Bang Mihun, teman satu gengnya, jadi korban salah sasaran. Sikap Jungkook sedikit mengundang tanya sahabatnya, namun mereka paham kalau Jungkook sedang dalam mode tidak mau diganggu.

Lima belas menit mereka habiskan di jalan raya, ketika mereka sampai, Freya langsung ngacir membawa Jaemin masuk ke dalam. Namjoon mengikuti disusul helaan napas panjang yang keluar dari rongga mulutnya.

"Pak Yohan!" Freya berseru memanggil seorang petugas kepolisian yang sedang berjaga. Pria itu tidak lain adalah Papanya Yudi.

"loh Freya?" Kening Pak Yohan berkerut semakin dalam saat ia kemudian melihat kedatangan Namjoon. "Oh, sama Namjoon juga"

"Halo Om" sapa Namjoon.

Freya meringis, "Maaf Freya kesini nggak ngasih tahu Om dulu jadi kesannya mendadak"

Pak Yohan tersenyum tipis, "Memang ada keperluan apa?"

"Freya bawa orang"

"Hah?"

"Maksudnya, saksi"  Freya buru-buru meralat sebelum Pak Yohan salah memaknai perkataanya. "Ini Jaemin, dia bilang dia melihat orang masuk kamarnya Sukma waktu dia masih di rawat"

Pak Yohan refleks terkejut. Dia sudah pasti tahu kalau pemuda yang dimaksudkan adalah anak laki-laki seumuran mereka yang kini berdiri bersama tiga yang lainnya. Untuk sesaat Pak Yohan sempat meliriknya, anak itu mengenakan seragam yang penuh dengan coretan dan tatanan rambutnya acak-acakan. Anak itu lalu menunduk sambil tersenyum menyapannya.

Pak Yohan segera memberitahu temannya untuk menemani Freya sementara ia langsung bergegas menemui petugas kepolisian lain untuk menyiapkan ruangan introgasi.

"You gotta stop doing this" Namjoon berbisik, suaranya lirih. Cowok itu menggenggam tangan Freya seraya mencondongkan tubuhnya.

Freya mengerjap sesaat setelah Namjoon mendengus samar. Memangnya Freya berbuat salah apa sampai Namjoon harus menyuruhnya berhenti? Justru Freya melakukan ini untuk menebus kesalahannya gara-gara lebih memilih untuk melindungi Jungkook. Setelah perkara saksi ini selesai, dia akan menjelaskan segalanya pada pemuda bergigi kelinci itu. Jungkook pasti mengerti.

"Frey, gue nggak pernah minta lo buat nuntasin kasus kematiannya Sukma. Gue cuma nyari tahu siapa yang harus tanggung jawab sama hidupnya Sukma"

"Kalo itu tujuan lo dari awal. Menurut lo siapa orang yang pantas dihukum atas penderitaannya Sukma?" Freya membalas, dia agak mendongak karena tinggi badan mereka yang nyaris kontras.

Mikrokosmos ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang