Epilog : Dia, Ajeng

79 9 32
                                    

"Lo bisa panggil gue Namjoon, Pendidikan Seni Musik '19 "

"I don't think, I like you"

"No.. Not now, I bet tomorrow you will"

"In your dreams, big guy"

"Even just in a blink of an eye, I still can get you, girl."

from N to A

—from N to A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jogja, Januari 2019

"Mahasiswa Bersatu! Tak bisa dikalahkan!"

"Mahasiswa Bersatu! Tak bisa dikalahkan!"


Matahari bersinar terik diatas kepala, sekumpulan mahasiswa dari berbagai fakultas yang turun berdemo masih mengepung kawasan rektorat untuk menuntut keadilan. Sorak suara ketua BEM Universitas yang sangat lantang menyerukkan petisi yang menyatakan semua mahasiswa telah bersatu melawan. Tidak lupa toa yang selalu diagungkan, hadir mendukung performa sang ketua BEM untuk semakin membakar semangat juang mahasiswa yang lain. Suasana siang itu agak kacau, lantaran beberapa maba yang belum mengerti tentang unjuk rasa mulai ikut-ikutan membuat kekacauan dengan melempari gedung rektorat dengan telur busuk.

Beruntunglah, Namjoon dan Jungkook tidak termasuk ke dalam sekumpulan maba pemberontak itu.

Namjoon mengelap keringatnya sambil berdiri membawa petisi. Petisi itu bertuliskan bermacam-macam tuntutan, seperti penurunan uang pangkal, tindakan korupsi seorang dekan yang harus ditindak, dan masalah lain yang perlu ditindak lanjuti secepatnya. Sebenarnya Namjoon juga tidak mengerti mengenai semua tuntutan yang ada dipetisi itu. Yah.. namanya juga maba, supaya kelihatan membanggakan almamater, Namjoon harus memiliki jiwa patriotisme demi mengharumkan nama kampusnya. Kampus ungu.

"DENGAN INI SAYA DAFFA JIN, selaku ketua BEM Universitas NY menyatakan bahwa kita harus siap bersatu untuk meruntuhkan kepemimpinan rektor kita yang sudah KOLOT!! Kami mahasiswa berjuang demi menuntut ilmu, tidak seharusnya dibebankan biaya kuliah yang semakin lama semakin mencekik. BETUL TIDAK KAWAN-KAWAN?!"

"BETUL!!!!"

bla bla bla bla

Ketua BEM yang sangat berkarisma itu kembali mengacungkan tangannya ke udara, seolah-olah menjelma sebagai pejuang yang tengah siap memimpin peperangan.

"Kook, ini teh kapan selesainya?" Namjoon menyenggol bahu Jungkook. Pemuda yang sedang sibuk memotret dengan ponselnya itu pun menoleh.

"Nggak tahu kayanya demonya masih lama" jawab Jungkook.

"Aih, aing teh udah nggak tahan. Jogja panas pisan euy, tidak seperti di Bandung yang sejuk dan tentram. Baru juga jadi maba udah disuruh demo"

Mikrokosmos ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang