CH 23/ Ikut aku!

68 15 140
                                    

Nb. Inget, cerita ini cuma spin off, bukan cerita yang berdiri sendiri. Punten banget, gara² author pake latar masa lalu, pembaca jadi bingung, apalagi pembaca baru yang belum baca cerita di buku #1, sorry.. my bad :(

Untuk itu aku perjelas, cerita ini mengambil latar tahun 2017 ya

Ost by Hijau Daun
Sengaja pilih ost jadul antara buat ngembangin feel sama lagi kangen masa-masa kejametan.

Mmm.. Yaudalah klo mau baca ya baca, klo nggak ya skip

****

Hari demi hari berlalu, minggu demi minggu telah terlewati dengan sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari demi hari berlalu, minggu demi minggu telah terlewati dengan sepi. Disaat semua orang sudah putus harapan apakah Namjoon masih hidup atau tidak karena tragedi kecelakaan tempo hari lalu, Sukma satu-satunya orang yang masih menunggu Namjoon kembali.

Sukma boleh saja merasa syok akan berita yang disiarkan televisi saat Jungkook dan Freya menjenguknya. Bukannya apa-apa, hanya saja sebelum Sukma menyatakan hal paling terdalam dari relung hatinya, Namjoon sudah pergi. Bahkan tepat di hari ia baru saja dilarikan ke rumah sakit.

Orang tua Namjoon, Rayhan dan Ami sedang berusaha untuk mencari kabar keberadaan anaknya. Sukma hanya bisa menunggu di rumah dan berharap kepastian berita itu tidak terbukti nyata.

"Woy Sukma!"

Sebuah suara cempreng khas milik Milea membuat Sukma yang tadinya tengah berjalan menuju gerbang sekolah tiba-tiba menoleh.

Milea berhenti begitu Sukma ikut menghentikan langkahnya, napasnya tak beraturan.

"Kok lari-larian sih Mil?" tanya Sukma bingung.

"Lo pulang sendirian, kan? Biar gue anter aja gimana? Lo kan habis keluar dari rumah sakit Ma, terus nanti dirumah lo pasti sepi nggak ada orang, mending ikut gue, kita ajep-ajep"

"Kata siapa? Ada Bi Asih kok"

"Yaelah, temenin gue hepi-hepi dulu napa Ma? Bosen nih gue belajar terus, ayolah bentar lagi tryout dan gue butuh refreshing"

Sukma menggeleng pelan untuk ajakan Milea. Memang sih, apa yang dikatakan Milea ada benarnya. Minggu-minggu ujian sebentar lagi akan berlangsung dan tentu saja sebelum hari yang berat itu datang menyambutnya, lebih baik bersenang-senang dulu. Namun tak seperti biasanya seperti waktu di kelas 10 dan 11 dulu, Sukma pasti lebih banyak menghabiskan waktu dengan Namjoon daripada bersama Milea. Setiap kali Milea mengajak Sukma, satu-satunya orang yang menentang sudah pasti Namjoon.

Akan tetapi, Namjoon tidak berada di sisinya sekarang, Sukma jadi tak enak hati ingin menolak. Mau ikut pun, pasti akan timbul rasa bersalah pada Namjoon.

"Aduh, nggak bisa Mil. Sama yang lain aja, sama Lilis atau sama Nina aja deh. Mereka kan anak gaul, nggak seperti aku yang udik" tolak Sukma secara halus.

Mikrokosmos ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang