CH 20/ Mikrokosmos

49 18 128
                                    

Dahlah.

Dahlah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Riuh suara penonton mulai terdengar. Area sekitaran panggung sudah dipadati pendukung yang hendak memberi semangat pada idolanya. Beberapa kontestan sudah mulai unjuk kebolehannya. Mc berdiri diantara mereka untuk mendengar komentar dari para juri yang duduk di tempat yang disediakan.

Sembari menunggu, para anggota Bangtan Band bersiap di balik panggung. Namjoon bersama Agus mengambil peralatan di ruang sound control. Sementara Jungkook, Yudi, dan Asep tinggal di ruang artist room untuk melakukan rehearsal dan olah vokal.

Jeda pertunjukan menyisakan banyak waktu bagi Bangtan Band untuk berlatih memaksimalkan penampilan setelah hampir berminggu-minggu mereka hiatus. Namjoon nggak main-main saat menyuruh anggotanya. Nggak ada yang berani membantah ucapan sang leader.

Namun disisi lain, tanpa mereka semua sadari, Sukma juga hadir disana. Sukma hanya sendirian. Iya, dia tahu Yudi sudah nggak bersamanya. Sukma hanya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang sudah lama ia inginkan.

Sukma ingin jadi penyanyi, seperti Jungkook. Sebab dulu dikelas sepuluh ia pernah melihat penampilan Jungkook yang memukau. Sukma jadi suka.

Tak hanya itu saja, Sukma sebenarnya juga punya alasan lain.

"Baiklah para penonton sekalian, setelah penampilan spektakuler dari END CITY, kini kita kedatangan calon kontestan yang mana juga pendatang baru" suara MC yang mulai memandu acara. Sukma berdiri menunggu giliran sambil menatap gugup ke arena panggung yang akan dimasukinya. Jantungnya berdegup cepat.

"Sukma Larasati!" Seru sang MC kemudian.

Teriakan dan sorakan pun kembali terdengar mengiringi langkah Sukma yang naik ke atas panggung. Tak jarang dari penonton berkasak-kusuk membicarakan Sukma.

Semua teman Sukma pun turut hadir disana. Satu dari mereka mulai menatap Sukma dengan tatapan sinis.

"Wah karena Sukma udah disini, apa nih yang mau disampaikan sebelum memulai performance?" Tanya sang MC sembari menyodorkan mic yang daritadi dibawanya.

Sembari menunduk, Sukma berucap pelan. "Di kesempatan ini saya hanya ingin menyanyi. Semoga kalian suka"

"Apakah dek Sukma juga mempersembahkan lagu ini untuk seseorang?" Tanya salah satu MC lelaki yang tinggi, berkumis tipis, dan memakai kacamata.

Sukma mengangguk. Ia menerima mic dari MC lelaki itu lantas menatap ke arah kamera.

Saat itu juga, detak jantung Sukma mulai tak karuan. Berbeda saat sebelum ia dipanggil menuju panggung. Karena, yang ia rasakan saat ini bukan gugup, melainkan kekhawatiran. Meskipun berat untuk dikata, Sukma harus mampu mengutarakannya.

Mikrokosmos ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang