CH 2/ Bangtan Band

97 39 122
                                    

"Siapa namanya?"

"Sukma"

Namjoon menyesap minumannya setelah menjawab pertanyaan Jungkook.

Namjoon sedikit terkejut mendengar cerita Jungkook tentang Sukma yang berani menumpahkan alkohol ke wajah Jungkook. Pasalnya Jungkook belum pernah terlihat semarah ini dan baru kali ini Namjoon melihat Jungkook mau mengikuti jam pelajaran ketimbang harus tidur di UKS seperti biasanya.

"Sukma kacung lu itu Joon?" Agus yang sedang mengunyah bakso di mulutnya itu lantas menimpali.

"Sukma? Kacung lu?" Ulang Jungkook tidak mengerti.

Namjoon menganggukkan kepalannya menatap kedua sahabat dekatnya itu dengan raut wajah serius. "Iya, dia itu suka sama lu Kook"

"Uhuuk~" reflek, Jungkook pun tersedak mendengar penuturan Namjoon. Apa-apaan ini?

"Minum nih minum"

Jungkook kemudian menenggak air minum yang diberikan Agus. Ia benar-benar tidak percaya pada apa yang dikatakan Namjoon barusan. Ya meskipun Jungkook tahu jika banyak siswi di sekolahnya yang jatuh hati kepadanya, tetapi kebanyakan cewek yang naksir Jungkook bukanlah cewek kampungan seperti Sukma.

Jungkook lalu mengambil selembar tisu untuk ia gunakan mengelap sisa minuman di bibirnya.

"Kok lu bisa nggak tahu sih kalau Sukma itu kacungnya Namjoon? Dia kan udah sekelas sama kita tiga tahun, Kook" Yudi yang sedari tadi hanya menyimak tiba-tiba bertanya, cowok itu mengkerutkan dahinya heran

"Ya--"

Belum sempat Jungkook menjawab, mulut Agus sudah nyerocos duluan. "Lu kan tahu sendiri kalo Jungkook ke sekolah cuma numpang molor, Di"

Mendengar penuturan Agus, mereka lantas tertawa, namun Jungkook hanya bisa menatap mereka datar, tidak ada hal lucu yang bisa mengundang tawanya.

"Ahaha.. makanya atuh Kook jadi orang terbuka dikit" celutuk Namjoon di sela-sela tawanya.

"Terbuka?!" Jungkook menaruh kedua sendok dan garpu yang sedari tadi ia pegang. Cowok itu merasa kesal. "Asal lu tahu aja, gue ini ngejomblo lama bukan karena gue pengen direbutin tapi karena gue males sama cewek apalagi cewek kampungan kaya Sukma!"

Tiba-tiba Jungkook bangkit dari duduknya dan beranjak menuju kelas. Ia menghembuskan napas panjang sembari melirik sekilas teman-temannya yang kini terdiam. Jungkook sengaja pergi lantaran ia sudah semakin muak membicarakan tentang sesuatu yang berhubungan dengan wanita. Ia hanya tidak suka, itu saja.

Namun ketika Jungkook hendak kembali melangkah ia dikejutkan oleh Asep yang tiba-tiba datang dengan tergesa-gesa, cowok itu menarik tangan Jungkook dengan paksa.

"Ikut gue!" Tutur Asep yang tidak memberikan Jungkook kesempatan untuk bertanya.

"Keman--"

Asep menarik Jungkook melewati kantin dan berpapasan dengan Namjoon, Yudi dan Agus yang sedang menikmati makanan mereka. Asep pun menyuruh Jungkook kembali duduk, cowok itu langsung mengambil tempat di sebelahnya.

"Gue ada kabar bahagia buat lu pada!" Seru Asep, ia mengangkat sebuah amplop yang ia sembunyikan di balik punggungnya "Lu tahu apa artinya kan?"

"Hah?!" Seru mereka bertiga kompak, kecuali Jungkook yang hanya diam berpangku tangan.

Asep tampak begitu bersemangat sekembalinya dari ruang kepala sekolah. Iya, dia menemui Bu Retno, guru musik sekolah yang merekomendasikan band mereka kepada kepala sekolah untuk di-sah-kan.

Mikrokosmos ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang