CH 19/ Bubar atau Baikan?

49 17 140
                                    

Nulis apa sih gue?🙂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nulis apa sih gue?🙂

****

"Ini yang kamu sebut nilai?" Ami menatap Namjoon tajam sembari mengguncangkan kertas putih dengan banyak coretan merah.

"Mih, Namjoon cuma nggak konsen. Gampang ntar Namjoon ikut remidial" Namjoon berdecak sembari membuang pandangan ke arah lain.

Namjoon lelah setiap hari menghadapi omelan ibunya tentang nilai. Apa tidak ada hal lain yang harus dibahas selain nilai diatas lembar ujian? Meringankan beban pemerinta mengatasi polusi udara Bandung, mungkin.

Namjoon duduk selama hampir dua puluh menit, dan yang ia dapatkan cuma tampang garang ibunya. Bahkan tak segan-segan ibunya mengancam akan mengadu pada Papinya.

"Namjoon tatap Mami! Mami lagi ngomong sama kamu!" Protes Ami

"Iya apa?!"

Menghela napas samar, Ami pun berbicara lagi. "Namjoon, kamu itu anak Mami sama Papi satu-satunya, ayo dong berjuang biar kamu bisa masuk kedokteran"

"Kedokteran?" Namjoon menyahut. Kedua alis pemuda itu bertaut, tak lama ia pun tertawa penuh sarkas.

"Mih, emang kedokteran bisa bikin Namjoon ikut world-concert? Emang kedokteran sekarang dosennya Judika ya? Emang Mami tahu kehidupan Namjoon setelah masuk kedokteran akan seperti apa?!" tanya Namjoon.

"Mih, apa salahnya Namjoon ngejar passion di musik? Banyak kok musisi sukses yang pinter di akademis, Namjoon janji bakal banggain Mami Papi, tapi tolong, kasih Namjoon support"

Ami terdiam sesaat, sedangkan Namjoon bangkit dari posisinya, menatap sang ibu penuh menutut.

"Terserah apa maunya Papi Mami, Namjoon tetep cinta musik!" Tegasnya.

Tanpa memperdulikan ibunya, Namjoon pun berlalu dari hadapan Ami. Namun tepat lima langkah Namjoon kembali ke kamar, langkahnya terhenti akibat ultimatum sang ibu.

"Sekali lagi ngelawan Papi Mami yang membesarkan kamu, segera tinggalkan rumah ini!"

"Bodo amat masih ada kolong jembatan, Mih" sahut Namjoon santai sembari kembali melangkah ke kamar yang tampaknya semakin menambah amarah Ami.

****

Setelah melalui masa-masa beratnya latihan, konflik dan hengkangnya Yudi, perlombaan harus tetap berlanjut.

Itu tekad Namjoon. Apapun yang terjadi dengan penampilannya di lomba band tingkat nasional nanti, Namjoon harus bisa membawa anggota yang tersisa ke atas panggung.

Mikrokosmos ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang