pertemuan ke dua part 1

77 55 19
                                    

   Waktu menunjukkan pukul jam 00.00 hampir dini hari ia terbangun dari tidurnya entah mengapa tiba tiba rasa kantuknya hilang lenyap begitu saja. Setelah membuka mata kemudian ia duduk di atas kasur apartemennya tiba tiba ia melontarkan kalimat nyeleneh yang ada di otaknya.

"Kenapa akhir akhir ini banyak banget hal yang terjadi sama gw gitu" ucapnya tiba tiba

"Semua berawal dari  cerita kecopetan dan gw ditolongin mas ganteng" ucapnya lagi tanpa tau apa yang ia pikir

"Mas mas ganteng itu asing di daerah sini, siapa ya namanya?" lanjutnya

"Tapi kenapa gw  mikir pertemuan itu sih ish aneh".

  Lalu ia beranjak dari tempat tidurnya menuju jendela apartemen, perlahan ia membuka tirai yang menutupi jendela diluar terlihat suasana malam yang indah dimana bulan purnama ditemani dengan bintang bintang yang bertaburan di sekelilingnya lalu, ia pun berpikir

"Apa gw bisa ketemu mas mas itu lagi ya" batinnya.

Kini waktu menunjukkan pukul 01.30 WIB dini hari ia masih terjaga dengan pikiran dan hati yang berkecamuk di kepalanya ia berpikir kenapa ia memikirkan hal yang seharusnya tidak ia pikirkan tetapi hatinya bertanya kenapa pertemuan itu hanya singkat. Aneh mungkin ia, pikirannya dan juga hatinya berkecamuk menjadi satu dengan satu perkara 'pertemuan'  sampai ia sendiri lelah dengan segalanya lalu ia berpikir untuk mandi siapa tau semuanya akan mereda dengan sendiri. Selesai mandi memang ia merasa semuanya sedikit mereda beberapa saat lalu muncul lagi.

"Omygood gw kenapa!" batinnya menjerit

Ia pun segera mencari kesibukan dengan merapikan kamar, menyapu, mencuci guna menghilangkannya dari dirinya.
  Pukul 03.00 WIB ia baru berhasil mendamaikan dirinya dengan pikiran dan juga hatinya. Ia benar benar bersyukur semua telah berakhir, baru saja ia merebahkan diri di sofa depan TV dengan niat untuk melanjutkan tidurnya yang terganggu tadi malam kini ia telah menutup mata hampir saja ia memasuki ruang mimpi tiba tiba ia dikejutkan oleh HP-nya yang berdering pertanda ada panggilan masuk, dengan malas ia mencoba membuka mata tangannya segera mengambil HP yang berada di atas meja ternyata panggilan yang dari tadi masuk ke HP nya itu panggilan dari Katya Lexa

"Tumben pagi pagi nih anak telfon gw" batinnya.

"Hallo Fi" (Katya Lexa)
"Apaan?" (Fitri)
"Hari ini sibuk ngga?" (Katya Lexa)
"Pagi ngga ada sih, tapi siang gw ada kelas" (Fitri)
"Ntar siang boleh temenin gw ngga?" (Katya Lexa)
"Boleh tuh, kemana?" (Fitri)
"Ke mall beli kado" (Katya Lexa)
"Jam 10 gw samperin ke apartemen lo" (Katya Lexa)
"Yaudah iya" (Fitri)
"Deal ya?" (Katya Lexa)
"Iya bye" (Fitri)

Tut... Tut... Tut...

Telfon akhirnya terputus

"Yeay mall tunggu gw!" teriaknya girang

Setelah telfon dari Katya tadi rasa kantuknya benar benar hilang sekarang ini waktu menunjukkan pukul 05.00 WIB karna ia merasakan bosan mulai melandanya lagi maka ia putuskan untuk berjalan jalan mencari udara pagi. Setelah mengenakan sneakersnya ia segera keluar suasana apartemen itu masih terlihat sepi mungkin karna masih pagi ia keluar.

  "Hufft sejuk banget!" ucapnya sembari menarik nafas dalam dalam dalam

10 menit sudah ia berjalan jalan kini ia sedang berada di dekat halte bus karna ia merasa lelah ia pun duduk sebentar disana lalu meneruskan jalan paginya setelah dirasa cukup ia memutuskan untuk segera pulang.

'Ceklek' 

"Sampe juga di apartemen seger juga udara pas pagi!" ucapnya lalu ia melepas sneakers yang ia kenakan tadi.

"Ughh laper deh!" ucapnya dengan tangan memegang perut

Ia pun bergegas pergi ke dapur setelah ia membuka semua laci di dapurnya hanya ada satu makanan yang tersisa mie instan

"Yah tinggal mie yaudah mie rebus aja enak kali!" ucapnya

Karna tak kuat menahan lapar dengan segera ia memasak mie itu, setelah mie rebus buatannya matang lalu ia membawanya ke meja didekat sofa depan TV sambil menyaksikan acara kartun Tom and Jerry kesukaannya ia terkadang tertawa bahkan tersedak karna kelucuannya.
  Dan kini tak terasa waktu menunjukkan pukul 9.00 ia segera bersiap siap untuk pergi bersama Lexa. Pakaian yang akan ia kenakan hari ini jeans putih, hoodie hitam, phasmina putih, dan sneakers putih terlihat serasi menurutnya tambah ia sapukan makeup  yang terlihat fashionnable menurut orang juga terlihat cantik.

Tok... Tok... Tok...

  "Sebentar" teriaknya
sembari membereskan alat make-upnya

Diluar telah berdiri seorang gadis yang tak lain adalah Lexa yang memakai jaket jeans polkadot, rok plisket hitam selutut juga sneakers hitam.

"Pasti Fitri masih siap siap" batin Lexa baru saja dibatin pintu apartemen pun terbuka

"Sorry udah lama nunggu ya?" ucapnya meminta maaf

"Sans, udah siap kan?" tanya Lexa

"Uddah dung" jawab Fitri

  Setelah menutup pintu ia segera turun ke basement untuk mengambil mobil. Mungkin banyak yang ngga tau kalau Fitri itu punya mobil karna biasanya ia keluar dengan berjalan kaki atau naik taxi tapi berbeda kali ini setelah mereka berdua berada di mobil Fitri pun memulai percakapannya

"Mau beli kado buat siapa xa?" tanyanya memulai pembicaraan

"Buat seseorang yang istimewa" jawab Lexa

"Ciee pacar ya" godanya

"Hehehe" ucapnya dengan cengengesan

Setelah beberapa saat mereka berdua di mobil tak terasa mobil itu telah sampai diparkiran mobil mall yang dituju

"Akhirnya sampai" teriak Lexa

"Iya yaudah masuk yok!" ajak Fitri

"Ayok"

  Akhirnya mereka berdua masuk dan berjalan menuju toko kado saat berada di toko tiba tiba pandangan Fitri yang tadinya sibuk dengan kado kado yang berjejer teralihkan oleh sosok lelaki yang tak asing di ingatannya

"Astaga itu cowo yang nolongin gw pas kecopetan kan" ujarnya
lalu ia berjalan kearah lelaki penolong tersebut

"Senor?" sapanya
reflek lelaki itu menoleh dan tersenyum manis lalu berkata

"Iya? Eh senorita yang waktu itu kecopetan kan?"

"Iiya senor" jawab Fitri dengan gugup

"Ada yang bisa saya bantu senorita?" tanya si lelaki

"Ngga ngga ngga ada kog senor"  katanya dengan  canggung

"Nama saya Ferdiyansyah Yudha Pratama" katanya sembari mengulurkan tangannya

"Saya Kristina Safitri" jawab Fitri dengan menjabat erat tangan si lelaki

"Jadi saya panggil apa nih?" tanya Ferdiyansyah Yudha Pratama

"Fitri aja senor" jawabnya

"Pakai aja neng?" godanya lalu ia tertawa lepas

"Hhh tidak senor" ujarnya tersipu

"Panggil saya Ferdy aja" jawabnya dengan tersenyum

"Pakai aja senor?" godanya kini mereka tertawa bersama

"Ngga usah aja nya" timpal Ferdy.

  "Senorita Fitri disini sedang apa?" tanyanya

"Oh saya nemenin temen mas" jawabnya

"Senor Ferdy sendiri?" tanyanya balik

"Sama saya juga nemenin teman" jawabnya lalu ia tersenyum.

ex_project@ex_project
Kristina Sapitri

Bu Pia Ardhya Garini (Segera TERBIT!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang