WISUDA

24 1 0
                                    

~Beberapa waktu setelahnya ~

  Kebaya merah maroon, makeup yang harmonis untuk yang melihatnya, dan sepatu hak tinggi yang berwarna senada. Gadis cantik yang tampil elegan dengan jantung yang berdegup kencang itu... Mulai bangkit dari duduk cantiknya berjalan ke panggung persedium. Semua mata tertuju padanya pasalnya dia telah dua kali berjalan ke sana dan pemindahan toga yang kedua kalinya. Semua berdecak kagum padanya cantik, elegan, dan juga sangat pintar.

"Ah dia cocok untukku, pakah dia sudah punya pacar?" Tanya salah seorang lelaki yang wisudah pada hari itu juga

Sontak teman yang mendengar hal itu tertawa kecil, sembari menyikut temannya.

"Hey waraslah, mana mungkin gadis secantik dan sepintar dia menyukaimu" timpalnya

Mereka berdua tertawa bersama, juga saling mengharap yang sama pada seorang gadis bernama lengkap Ayunda Kristina Safitri itu. Pukul 01.00 WIB acara telah selesai semua wisudawan kini tengah berfoto ria entah itu bersama keluarga maupun bersama dengan yang di cinta. Seperti halnya mereka yang tengah ada di samping Fitri asik berfoto foto dengan mereka yang amat penting di hidupnya.

"Selamat atas pencapaian luar biasanya, sayang" ucap Ferdy sembari memberikan buket uang dan juga hadiah lainnya.

"Makasih juga kamu selalu nemenin aku selama ini"

"It's oke baby"

Mereka berdua amat serasi dengan pakaian cople warna senada disana.

"El dan Zenana bangga sama kamu" ucap Zenana kemudian disusul oleh El Padre

"Sukses terus untuk karier kedepannya sayang"

Semua terlihat memasang raut wajah gembira sekali, tak lupa mereka melanjutkan foto-foto ria untuk mengabadikan momen penting ini.

Setelah beberapa tahun yang panjang kini ia resmi menyandang gelar S.Ked, alhamdulillah banyak tercurah untuk hasil yang memuaskan selama beberapa tahun ini, setelah masa masa penantian panjangnya.

"Huft cape banget" batin Fitri setelah acara selesai.

Kini ia tengah berada didalam mobil sang kekasih, menatap lurus kedepan sembari menarik senyum hangatnya. Iya iya tersenyum tatkala semua memori di dunia nya kini selesai dengan hasil yang sangat memuaskan dengan didampingi seorang lelaki hebat, setelah El Padre. Support system terkuat setelah Zenana, Tuhan baik karena telah mempertemukan dirinya dan Ferdy. Ia harap support system nya itu adalah cinta pertama part dua setelah cinta pertama part satu untuk sang Padre menjadi cinta terakhir nya juga.

"Ehemm" deheman halus itu membuatnya tersentak kaget dan terbangun dari lamunan yang bahagia itu.

"Mikirin apa sih baby girl?" Tanya Ferdy padanya yang ternyata sedari tadi memperhatikan dirinya yang tengah melamun dan tersenyum dengan sendirinya.

"Makasih ya" ucap nya

"Makasih buat apa emm?"

"Makasih karena udah jadi support system terkuat kedua aku, makasih udah nemenin aku sampe sini" jelasnya singkat namun terkesan panjang

"It's oke baby"

"Kamu tau kan? Aku cinta kamu dan itu bukti cinta aku ke kamu, toh kamu selalu sabar nunggu pas aku e-emmm" lanjut Ferdy

"Pas aku apa?" Tanya Fitri dengan nada sedikit berfikir

"Ya pas aku ngga ada kabar, hehehee udah ah lupain aja"

"Kamu kan cape masa mau dibuat cape dengan mikir kaya gitu" kata Ferdy mengalihkan pembicaraan

"Iya sih, emm ngantuk ay"

"Yaudah tidur yaa baby, nanti aku bangun kalo udah sampe" ucapnya sembari tersenyum hangat kepada Fitri

"Eem"

"Sabar ya sayang, tunggu sebentar lagi setelah semua nya terbongkar aku janji bakal perjelas lagi hubungan kita go in public" Batin Ferdy

Saat tengah asik berbicara sendiri dengan batinya, ia yang gantian kali ini dibuat terkejut oleh kekasihnya.

"Ayanggg"

"E-eh iya ay? Kog bangun lagi? Katanya mau tidur" tanyanya gugup

"Belum bisa tidur"

"Kenapa?"

"Ngga tau ih"

"Ayang puk puk biar bisa tidur" pinta Fitri sembari menunjuk ke kepalanya ah tepatnya pada jidatnya

Ferdy melepas satu kendali ke setir mobilnya, lalu salah satu tangannya bergerak kearah kepala fitri lalu mengusap usap pelan sang kekasih. Dan benar bahwasanya yang telah di katakannya tadi selang beberapa waktu kemudian kekasihnya itu tertidur pulas diatas mobil, dengan perlahan lahan ia melepaskan tangannya dari kepala Fitri untuk kembali mengambil kontrol penuh atas mobil yang tengah melaju ini.

Disepanjang perjalanan ia terlihat sangat fokus didukung juga dengan jalanan yang lengang pada malam ini. Tetapi, tiba tiba sorot mata tenangnya berubah menjadi sorot mencekam tatkala melihat pemandangan yang tak asing lagi di ingatannya. Fredick, iya itu mobil Fredick Rikard Gibraltara yang berada dibelakang nya tak jauh.

Perlahan tapi pasti smirknya mulai muncul auranya pun berbeda. Ia tambah pula kecepatan laju mobilnya, ia keluarkan skill kemudi yang luar biasa.

~Disisi lain~

Fredick yang tengah membuntuti mereka sedari tadi mulai kewalahan menghadapi skill tak terduga dari Ferdy, alhasil ia dan Ferdy tertinggal sangat jauh bahkan tidak mungkin jika dirinya dapat mengejar ketertinggalannya.

"Ah shit" umpatnya

"Kenapa gw ketinggalan gini sih, arghh ternyata Ferdy elang juga tau secepet ini, padahal gw udah hati hati banget" celotehnya dengan kesal

"Argghhhhhh, awas lo lain kali okeee gw ngga akan ketinggalan apapun, termasuk Fitri. Kalo dia bukan buat gw, dia juga ngga akan buat lo cam min itu baik baik. Arghhhh" meracaunya frustrasi

Karena sangat kesal Fredick pun segera memberhentikan kendaraan yang ia lakukan itu dengan spontan ia menggebuk gebukan tangannya padan setir mobil lalu mengacak acak rambutnya. Karena gagal membuntuti Ferdy dan Fitri sepupunya itu ia berbalik haluan dan pandangan, kini pikirannya tertuju pada suatu tempat. Yeah, Bar diskotik menjadi tempat pelarian nya kini.

@ex_project
Kristina Sapitri

Bu Pia Ardhya Garini (Segera TERBIT!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang