Truth Or Dare? Jadian?

38 31 3
                                    

  Fitri yang kini yang tengah berada di taman, ia terduduk di sudut taman mungkin ia ingin mengenang kejadian masa lalu. Tiba tiba terlintas dalam benaknya kejadian yang baru saja ia alami tadi, tamparan itu membekas merah dikulitnya. Sebenarnya tamparan tadi itu tak terlalu menyakitkan baginya lebih tepatnya seperti angin yang berhembus kasar yang tak sengaja mampir dikedua pipinya, tetapi kali ini beda rasanya karena tamparan itu dari sahabatnya sendiri. Fitri yang tadinya tengah menatap lurus ke depan kini sedang menundukkan kepala pertanda ia sedang kacau.

"Violet minta maaf" batinnya

"Gw ngga bermaksud lain sama pacar lo" lanjutnya membatin

Kemudian ia menutup mata sejenak merasakan angin panas kota menerpanya, lalu ia membuka mata dan menatap lurus ke depan

"Andai kamu disini" gumamnya pelan

"Kapan kamu pulang?" tanyanya pada entah siapa

Kemudian ia merogoh sakunya karena berniat untuk mengeluarkan benda pipih yang selalu ia bawa kemana mana, benda apa lagi kalau bukan ponsel!. Ia membuka aplikasi WhatsApp jari jemarinya dengan lincah mengetik ngetik disana

{Ferdyabs}

Assalamualaikum (Fitri)

Apa kabar? (Fitri)

Semoga baik baik aja kamu kapan pulang?  (Fitri)

Beberapa bulan kamu ninggalin aku tanpa kabar ngga tau kemana. Cuma yang harus kamu tau... Aku selalu nunggu kekuranganmu :) (Fitri)

Hari ini sebenernya aku mau cerita banyak banget sama kamu. Kamu tau aku pengen banget cerita cerita lagi sama kamu. (Fitri)

Pengen deh ketemu lagi :( (Fitri)

Kamu tau ngga? Hari ini aku ribut sama temen ku karna masalah sepele. Menurut kamu yang salah tuhaku atau temenku? Eh iya hehehe lupa :) kan aku ngga cerita lengkap ya!. Gini aja ntar kalo kamu udah pulang aku ceritain deh. Janji :)) (Fitri)

Cepet pulang ya... (Fitri)

Wasalamualaikum (Fitri)

  Semua pesan terkirim centang satu abu abu yang entah kapan membiru, setelah ia memastikan kembali jika semua pesannya terkirim. Ia dengan segera mematikan ponselnya lalu menaruh ponsel itu kembali kedalam saku. Kini pandangannya tertuju pada bunga mawar putih yang tampak cantik tiba tiba, badannya menjadi lesu setelah bermain ponsel tadi hilang sudah semua semangatnya hari ini.

"Gw ngga tau kenapa cerita gw udah kaya FTV aja ya bermula dari kecopetan terus ditolong cowok cakep terus tiba tiba langsung deket hari ini gw digampar karna kesalah pahaman" gumamnya pelan dengan mata terfokus pada bunga mawar putih

"Huft dijadiin cerita atau novel bagus nih kayaknya hehehe" tawanya seakan mengejek dirinya sendiri

"Aneh tapi nyata tiba tiba cinta pada pandangan pertama. Hehehehe" tawa ejeknya lagi

Kini pandangannya beralih pada dua kupu kupu yang berterbangan di hadapannya yang satu berwarna hitam putih dan yang satu berwarna berwarna biru gelap. Kedua kupu kupu itu saling berterbangan dengan jarak yang dekat seolah olah tak mau berpisah jauh antara satu sama lain.

"Jalan cerita gw ngga mudah" katanya pelan

"Aku cuma berharap nanti kamu bisa dateng saat gw wisuda, walau kamu bukan siapa siapa aku tapi yang pasti aku nganggep kamu prioritasku" lanjutnya

Bu Pia Ardhya Garini (Segera TERBIT!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang