Good Night Bahagia

50 45 6
                                    

  Senja kini telah berganti malam tepat pukul 19.00 WIB ia sampai di apartemennya, dengan segera ia membersihkan tubuhnya yang sedari tadi lengket karna macet dijalan raya. Setelah selesai  mandi ia berbaring sejenak di kamar untuk menghilangkan rasa penatnya karna terjebak kemacetan tadi. Tapi ia segera mengambil hpnya kemudian mengetikkan satu nama 'Ferdy'  dihatinya muncul lagi segala kegelisahan.

"Telfon ngga ya? Telfon ngga ya?" katanya pada diri sendiri

"Kalo gw telfon trus ngga diangkat gimana? Tapi dia kan bilang please call me masa gw ngga telfon" lanjutnya

Sementara Fitri sedang bimbang antara telfon tidak telfon tidak disisi lain tampak seorang lelaki yang tengah duduk di kursi dekat kolam renang, lelaki itu sedang melamun

"Astaga cewe tadi ngga peka banget" gerutunya

"Udah gw kasih nomor kontak gw plus tulisan please call me juga masih belum peka" lanjutnya

Ya lelaki itu adalah Ferdiyansyah Yudha Pratama yang terlihat dongkol karna sigadis tak segera menelfonya. Tak lama kemudian hp Ferdy berdering tanda ada telfon masuk, telfon itu dari nomor +62 831 4955 7890  nomor itu jelas asing di hpnya

"Siapa ya yang nelfon?" batinnya

Lalu ia mengangkat telfon itu, disisi lain seorang gadis terlihat sangat senang karna telfonya diangkat. Gadis itu tak lain adalah Fitri

"Yes diangkat" batinnya berteriak girang

Dari sisi lain terdengar laki laki bersuara "hallo"
"Iiya hallo" (Fitri)
"Senor Ferdiyansyah Yudha Pratama?!" (Fitri)
"Iya dengan siapa ya?" (Ferdy)
"Yang tadi siang senor kasih nomornya" (Fitri)
"Oo senorita Kristina Safitri" (Ferdy)

Benar benar seperti mimpi saat ia bisa berbicara lagi dengan sigadis rasanya ia ingin berteriak kesenangan

"Hallo senor?" (Fitri)
"Senor masih disana?" (Fitri)
"Iiya maaf saya saya lupa jika saya sedang telfonan" (Ferdy)
"Sepertinya senor sedang sibuk" (Fitri)
"Maaf mengganggu ya?" (Fitri)
"Oh tidak saya tidak sibuk" (Ferdy)
"Bagaimana kabar senorita?" (Ferdy)
"Alhamdulillah saya masih sehat kalau senor?" (Fitri)
"Alhamdulillah saya juga masih baik" (Ferdy)
"Alhamdulillah" (Fitri)
"Oh iya kenapa senorita baru menelfon saya? Padahal udah saya kasih nomor kontak saya" (Ferdy)
"Maaf senor saya kira kalau saya telfon nanti senor ngga akan ngangkat" (Fitri)
"Saya pasti angkat" (Ferdy)

  Sekitar 2 jam penuh ia dan Ferdy bercakap cakap, tersenyum, bahkan tertawa bersama.

"Maaf kalau boleh saya tau  besok senorita ada acara tidak?" (Ferdy)
"Tidak ada senor"  (Fitri)
"Bagus kalau begitu bisakah senorita Fitri menemani saya ke cafe besok?" (Ferdy)
"Dengan senang hati" (Fitri)
"Saya tunggu di cafe dekat taman jam 09.00" (Ferdy)
"Baik saya pastikan saya tidak akan telat" (Fitri)
"Baik selamat bertemu besok dan Night senorita Kristina Safitri" (Ferdy)
"Night too senor Ferdiyansyah Yudha Pratama" (Fitri)
Tut.... Tut.... Tut....

Panggilan pun usai dengan perasaan yang amat bahagia Fitri seperti tertimpa durian runtuh. Disisi lain Ferdy juga mengalami hal yang sama mereka tidak sabar untuk bertemu besok. Sekarang waktu menunjukkan pukul 22.30 malam karna sudah larut Fitri pun memutuskan untuk tidur dan berharap malam segera pergi berganti pagi.

"Night dunia" katanya pada suasana malam

Tak lama setelah itu ia segera terlelap dan memasuki ruang mimpinya yang indah, berbeda halnya dengan Ferdy malam ini ia kacau bahkan ia tak bisa menutup matanya dirinya belum bisa tidur karna terlalu sibuk memikirkan besok. Saat waktu menunjukkan pukul 00.00 baru ia bisa tertidur lelap.

"Good Night"

@ex_project
Kristina Safitri

Bu Pia Ardhya Garini (Segera TERBIT!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang