pagi Ferdy!

43 42 9
                                    

  Tepat pukul 05.00 pagi Ferdy telah bangun setelah membereskan kamar ia keluar rumah dengan langkah pelan pelan agar Zulfikar sendiri tidak terkejut dibuatnya, ya ia dan Zulfikar memang telah lama tinggal bersama tetapi beda kamar, karna kesibukkan orang tua Ferdy sejak ia masih kecil sampai sekarang dirinya sudah besar memang tidak berubah sedikitpun. Hening yang ia rasakan kalau itu walau sebenarnya rumahnya terlihat sedikit ramai sampai Zulfikar memutuskan untuk tinggal bersama nya keadaanpun sedikit berubah disini.

"Aden! Aden udah bangun Aden mau kemana?" sapa sekaligus tanya seorang wanita paruh baya yang tak lain ia adalah Cek Dedeh

Cek Dedeh atau biasa dipanggil dengan sebutan bibi oleh Ferdy ia adalah pembantu yang sudah mengabdikan diri puluhan tahun untuk keluarga Ferdy. Cek Dedeh sendiri seorang janda ia tidak mempunyai keluarga, tapi baginya keluarga yang ia miliki saat ini adalah keluarga Ferdy. Dan bagi Ferdy cek Dedeh adalah sahabat sekaligus ibu baginya karna ia selalu ada untuknya, sedari ia kecil sampai ia besar perhatiannya keibuan Cek Dedeh tak pernah berkurang untuknya.

"Shut bibi diem ya, Aden mau rutinitas dulu" katanya dengan nada berbisik

"Kenapa Aden teh bisik bisik?" tanya Cek Dedeh

"Takut Zulfikar kebangun bibi pelan pelan yah" katanya

"Yaudah den den Ferdy hati hati ya" pesan Cek Dedeh

"Iya daa bi" katanya dengan melambaikan tangan

"Si Aden sekarang ini udah besar semakin hari semakin bijaksana bibi teh jadi bangga" batin Cek Dedeh

Kini ia telah berada diluar rumah untuk melakukan rutinitas paginya yaitu lari pagi, maklum baginya olahraga itu penting dan ngga bisa ditinggalkan.

'Tap...Tap...Tap'

Sembari berlari ia terus memikirkan apa yang akan terjadi nanti sampai sampai ia tak sadar kalau ada kerikil kecil dijalan yang ia lewati dan 'bruk'  ia terjatuh akibat tergelincir kerikil itu.

"Hadeh nungsep deh" katanya pelan

"Gw harus fokus nih ngga fokus bahaya bisa bisa" lanjutnya

"Untung ngga ada orang kalo ada malu gw" ucapnya dengan celingukan melihat kanan kiri

Reflek ia segera berdiri tegap lalu ia putuskan untuk lanjut berlari lagi sampai ia lupa waktu. Dan saat ia melirik jam tangan betapa terkejutnya dirinya karna disana tertunjuk pukul 7.00.

"Omygood gw kelupaan" ucapnya secara spontan

Lalu ia putuskan untuk segera pulang setelah, sampai dirumah ia ditegur oleh seorang lelaki yang sedang duduk di teras lelaki itu tak lain adalah Zulfikar

"Udah pulang den?" goda Zulfikar

"Den Den udah ah gw mau masuk" katanya

"Eh lo mau kemana?" tanyanya karna melihat Zulfikar berjalan keluar

"Mau jalan jalan aja" katanya

"Yaudah hati hati" pesan Ferdy

"Iya"

Setelah itu Ferdy pun bergegas masuk ke kamarnya dan berjalan menuju lemari pakaian disana ia terlihat sibuk memantaskan pakaian. Dan pakaian yang ia pilih adalah celana jeans biru, kaos putih, kemeja hitam, juga sneakers putih

"Ah selesai juga tinggal mandi" katanya

Ia beranjak pergi untuk mandi setelah, selesai mandi dan berganti pakaian ia pun berjalan menuju lemari tapi yang benar benar ia tuju saat ini bukanlah lemarinya tapi kaca lemarinya, ia bercermin disana sejenak dirinya diam lalu berpikir sepertinya ada yang belum ia lakukan

"Apa ya yang kurang" ingat ingatnya

"Pakaian Ok terus kurang apa?" ucapnya sambil melanjutkan mengingat ingat

"Oh iya rambut gw masih berantakan" ucapnya

Dengan segera ia pun mencari sisir dan poment, setelah sisir dan poment sudah ia temukan ia segera merapikan rambutnya tak pula ia mengoleskan sedikit poment agar rambutnya gampang diatur. Setelah selesai ia kembali bercermin.

"Akhirnya terlihat good" pujinya

Sebagai tambahan ia semprotkan parfum merk Casablanca. Kini ia benar benar terlihat mantap secara mental untuk memastikannya ia kembali bercermin untuk terakhir kalinya sebelum ia beranjak keluar kamar.

"Alhamdulillah ganteng" pujinya pada dirinya sendiri

"Ok gw siap" lanjutnya

Setelah dirasa semua tidak ada kesalahan ia beranjak keluar kamar. 'Ceklek'  setelah ia menutup pintu dan berbalik badan betapa terkejutnya ia karna didepannya berdiri Zulfikar yang tengah memandang interogasi. Disini ia yang sadar dengan pandangan Zulfikar yang menginterogasinya

"Mau pergi kemana?" tanyanya mengintrogasi

"Adalah" jawabnya

"Cool banget" intronya

"Lah emang gw cool kan" jawabnya dengan cengengesan

  Karna merasa aneh dengan sikap sahabatnya itu kemudian ia berjalan mendekat dan tercium aroma parfum di seluruh tubuh temannya itu. Lalu ia diam sejenak kemudian melangkah mundur

"Wangi banget mau kemana sih?" tanyanya lagi

"Adadeh" katanya dengan senyum senyum

Ia bergeleng geleng kepala dan tersenyum lalu berkata "mau nemuin Nona Kristina"

"Apaan sih sok tau" jawabnya

"Wajahnya merah gitu" godanya

"Gw tau kali kalo lo suka sama Nona Kristina" katanya dengan nada menggoda

"Ciee" godanya lagi

Sementara Zulfikar hanya bisa terdiam karna semua perkataan sahabatnya itu semuanya benar. Termasuk soal suka atau jatuh hati dengan seorang gadis yang ia tolong saat kecopetan kala itu.

"Udah lah gw cabut dulu" katanya mengalihkan perhatian

Sedangkan Zulfikar sendiri hanya bisa tersenyum dan mengangguk angguk pelan.

"Dasar malu malu dugong" batinnya setelah melepas kepergian sahabatnya

@ex_project
Kristina Sapitri

Bu Pia Ardhya Garini (Segera TERBIT!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang