Kecurigaan

26 8 5
                                    

"Hmm udah beberapa hari kita LDR"

  Terlihat cuaca pagi ini mendung, awan hendak meneteskan air matanya yang sejuk. Ah iya hari ini hari yang dingin sekaligus gelap, segelap hatinya yang dirundung gelisah. Disana terlihat seseorang berdiri didekat jendela seseorang itu menatap seksama keluar jendela ditangannya memegang secangkir kopi panas cocok sekali dengan keadaan saat itu.

~Srruuupppp~

Ia menyeruput kopinya, ah nikmat yang tak bisa didustakan.

"Kamu ngapain Fi?" tanya seseorang yang sekarang ini berdiri dibelakangnya. Tangan seseorang itu bergerak mengelap elap bahunya dirasa untuk menenangkan.

"Fitri ngapapa Zenana" jawabnya

Seseorang itu adalah Zenana, dimatanya menampakkan sedikit kekhawatiran. Pasalnya putri semata wayangnya itu beberapa hari seperti memikirkan sesuatu bahkan ia tak segan berpikir sangat keras.

"Hari ini hujan" kata Zenana

Fitri pun menoleh ke pada Zenana lalu tersenyum dan kembali menatap ke luar jendela.

"Iya hari ini hujan tapi..." jedanya lalu menyeruput kopinya yang kini hampir dingin

"Tapi ngga pernah menyurutkan semangat kerja semua orang"

Ya, Fitri memang beberapa hari ini sedang dilanda sesuatu di hatinya ia berpikir sangat keras untuk memecahkan apa yang terjadi. Ah iya kopinya hampir saja terlupa cangkir itu perlu diisi kembali.

"Fitri pergi sebentar" katanya

Lalu berjalan menjauh dari sana kemudian meletakkan cangkir kosong itu dimeja dan berjalan menuju pintu keluar apartemen. Ia terus berjalan dan baru berhenti di luar ia mendongakkan kepalanya, menutup matanya untuk menikmati tetes demi tetes air yang turun membasahi dirinya.

  Disisi lain Ferdy juga tengah asik bermain hujan dengan teman teman sesama angkatannya. Dengan semangat membara ia dan teman teman menyanyikan yel-yel galau mereka.

"Satu... dua... tiga Yo!"

(......)

"Dinda Dinda Dinda ku sayang..."

"Menantikan Abang tak pulang menunggu di..."

"Disini Abang Dinda Dinda ku sayang selalu merindukan dirimu"

"Rindu rindu Abang rindu ya rindu setengah mati.. nantikan Abang kembali kepangkuan Dinda ku sayang..."

(..........)

Hhhh lucu bukan tema yel yel galau mereka Dindaku Sayang, bahkan disini ada yang sampai meneteskan air mata tetapi tak terlihat karena bersamaan dengan turunnya hujan. Tetapi kini hujan telah berhenti berganti sang mentari kembali menyinari seluruhnya ah, iya sampai lupa dengan kisah Fitrinya. Dia kini terduduk dilayar laptop didalam kamarnya jika dilihat secara seksama ia melihat foto fotonya dengan Ferdy akan tetapi, guratan kecut itu kembali lagi. Ah ia tak bisa mengusirnya, Tuhan bagaimana ini?

"Ada yang ngga beres" gumamnya pelan

Ia lalu kembali mengingat kejadian ia ditinggalkan beberapa bulan oleh Ferdy tapi entah apa dasarnya, Ferdy tak mau ia mengetahui kenapa mereka LDR kembali. Apa yang disembunyikan Ferdy??

"Kenapa dia sekejap ada dan sekejap tiada??"

"Apa yang disembunyikannya dariku??" lanjutnya

Ia memang merasa janggal ketika Ferdy berkata pasal LDR nya tanpa sebab pula. Dan seperti biasa dia harus menunggu kepulangannya entah kapan itu, bahkan online saja tidak. Katanya ada pekerjaan yang harus diselesaikan diluar kota, tapi pekerjaan apa itu hingga tidak bisa mengabarinya saat LDR. Itu yang menjadi tanda tanya besar dihatinya.

Bu Pia Ardhya Garini (Segera TERBIT!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang