DARREL ALVARO || 05

9.5K 771 18
                                    

Hai👋

Jangan lupa vote dan komen✨

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🖤🥀🖤

Suasana ruang kesehatan langsung hening. Bagaimana tidak, di antara mereka tidak ada yang meminta surat izin pulang untuk Karin tetapi tiba-tiba di kasih izin bukankah aneh. Itu bukan aneh lagi tapi aneh banget. Gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba surat tersebut sudah ada.


"Pak Toni jangan aneh please ini masih siang loh Pak" Ujar Vano yang sudah parno.

"Saya di suruh pak Aryo buat ngantar surat izin pulang untuk nak Karin udah itu aja. Kalau dari siapa bapak kurang tau" Jelas pak Toni.

"Jangan-jangan ini ulah sih-" Belum selesai berbicara Marshel berteriak karena kakinya di tendang Nathan.

"Akh!! Gila lo kalau nendang mikir-mikir dulu untung lo tendang pantat gue bukan muka gue" Sambung Marshel sambil memegang pantatnya yang baru saja kena guncangan.

Nathan hanya menatap datar sahabatnya itu. Marshel tipikal orang yang blak-blakkan kalau dia di pancing untuk berbicara pasti yang keluar itu kebeneran nya. Atau bisa di bilang semua perkataan yang keluar dari mulut nya tidak pernah di filter dulu.

"Kalau gitu nak bapak permisi dulu ya" Pak Toni pergi berpamit ke mereka.

"Iya pak, terimakasih banyak pak. Maaf merepotkan" Balas Karin tidak enak hati.

"Gak apa apa atuh nak namanya juga tugas bapak yah. Kalau gitu cepat sembuh ya nak Karin"

"Baik pak, sekali lagi terimakasih banyak pak"

Setelah mendengar balasan Karin, pak Toni langsung pergi dari ruangan kesehatan.

"Aneh banget tau gak sih, apa jangan-jangan ini ulah Darrel" Perkataan Clarissa membuat suasana di ruangan kesehatan hening kembali melanda.

"Gak mungkin deh Sa" Balas Karin ragu.

"Bisa jadi Rin, siapa tau di antara mereka berempat tadi nelfon Darrel terus Darrel minta surat izin" Ujar Clarissa

"Heh lo masih muda udah pikun aja ya. Lo gak lihat kita kagak bawa hp gimana mau hubungi Darrel" Timpal Vano tidak terima karena di tuduh mengadu ke Darrel.

"Bisa jadikan? Siapa tau tadi kalian ke kelas dulu" Balas Clarissa dengan percaya diri

"Heh mohon maaf dulu nih ye bukan nya gimana-gimana, kan tadi lo lihat sendiri pas Karin baru sampai di ruang kesehatan kita pada juga baru sampe"

DARREL ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang